REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPR RI, Ahmad Yani mengatakan akan menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk menerapkan "zero" narkoba di tubuh partai berlambang Ka'bah itu.
"Fraksi PPP akan melakukan kerja sama dengan BNN untuk menyatakan PPP bebas dari Narkoba. Seluruh caleg dan anggota DPR dan pengurus PPP harus bebas dari narkoba," kata Ahmad Yani melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Selasa (29/1).
Menurut dia, PPP harus hati-hati dalam melakukan rekrutmen calon anggota legislatif dan kader terutama dari kalangan artis. Kasus penggerebekan di rumah artis Raffi Ahmad dan penangkapan 16 orang lainnya pada Ahad (27/1) lalu harus menjadi pelajaran semua pihak.
Ahmad Yani mengatakan semua pihak tidak boleh lengah terhadap bahaya narkoba karena merupakan kejahatan luar biasa.
"Semua pihak harus mendukung gerakan antinarkoba mulai dari presiden, aparat penegak hukum termasuk kalangan partai politik," ujarnya.
Selain itu, Ahmad juga meminta kepada BNN dan kepolisian untuk tidak main-main dalam menerapkan pasal terhadap pelaku kejahatan narkoba. Pengedar dan pemakai harus diancam dengan hukuman maksimal.
"Saya juga mempertanyakan, kenapa proses pemeriksaan begitu lama terhadap 17 orang yang ditangkap di rumah Raffi Ahmad. Apa karena melibatkan anggota dewan dan publik figur?" tanya Ahmad.
Dia membandingkan dengan proses pemeriksaan Afriyani, pelaku penabrakan beberapa orang di Tugu Tani karena dalam pengaruh narkoba, yang sangat cepat. Ahmad mengimbau agar hakim tidak membebaskan para pengguna dan bandar narkoba.