Rabu 10 Apr 2013 10:35 WIB

Penyeberangan Perbatasan Korut Ditutup untuk Turis

WIlayah perbatasan Korea Utara-Korea Selatan.
WIlayah perbatasan Korea Utara-Korea Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, DANDONG -- Satu penyeberangan perbatasan utama antara Korea Utara dan Cina telah ditutup bagi kelompok-kelompok wisatawan, kata seorang pejabat Cina, Rabu (10/4). Itu terjadi saat ketegangan nuklir di kawasan itu makin meningkat. Meski begitu, perjalanan bisnis diizinkan berlanjut.

Seorang pejabat di Kantor Perbatasan Dandong, yang menolak menyebutkan namanya, mengatakan kepada AFP, "Agen-agen perjalanan tidak diperbolehkan untuk membawa kelompok-kelompok wisatawan pergi ke sana, sejak pemerintah Korea Utara meminta orang asing untuk meninggalkan negara itu.

"Sejauh yang saya tahu, orang-orang bisnis dapat masuk dan meninggalkan Korea Utara dengan bebas." katanya. Pada Selasa Korea Utara mengatakan bahwa semenanjung Korea sedang mengarah kepada perang "termo-nuklir" dan menyarankan para warga asing untuk meninggalkan Korea Selatan.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB mengeluarkan peringatan tentang kemungkinan situasi yang tidak terkendali. Imbauan Selasa itu muncul setelah hal serupa pekan lalu disampaikan kepada kedutaan-kedutaan asing di Pyongyang agar mereka mengungsi paling lambat pada 10 April, karena perang mungkin akan terjadi.

Situasi di Semenanjung Korea sudah mendekati perang termo-nuklir, kata Komite Perdamaian Asia-Pasifik dalam pernyataan yang dimuat oleh kantor berita resmi Korea Utara, Korean Central News Agency (KNCA). Pernyataan itu menyebutkan bahwa mereka tidak menginginkan warga asing jadi korban.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement