Kamis 25 Jul 2013 16:17 WIB

Pendukung Mursi Abaikan Seruan Militer

Rep: Nur Aini/ Red: Citra Listya Rini
Ribuan pendukung Presiden Muhammad Mursi terlibat bentrok dengan polisi saat berunjuk rasa menolak kudeta militer di pusat kota Kairo, Senin (15/7).     (AP/Hussein Malla)
Ribuan pendukung Presiden Muhammad Mursi terlibat bentrok dengan polisi saat berunjuk rasa menolak kudeta militer di pusat kota Kairo, Senin (15/7). (AP/Hussein Malla)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pendukung mantan presiden Mesir, Muhammad Mursi meneruskan protes setelah kepala militer menyerukan dukungan untuk menindak pelaku kekacauan. Dalam laporan Al Jazeera, Kamis (25/7), helikopter militer terlihat mengitari Kairo pada Kamis (25/7) pagi setelah deklarasi militer. 

Jenderal militer, Abdel Fattah El Sisi meminta warga Mesir melawan apa yang dia sebut kekerasan dan potensi terorisme. Mengabaikan pernyataan Sisi, ribuan pendukung Mursi berdemo di Nasr City pada Kamis untuk menuntut pembebasan Mursi yang telah ditahan sejak 3 Juli lalu. 

Sementara itu, Sisi berjanji akan melanjutkan peta jalan politik untuk mengubah konstitusi dan pemilihan baru dalam enam bulan. Dia mengatakan demonstrasi yang diserukannya bukan meminta kekerasan tapi mengekspresikan dukungan untuk rekonsiliasi nasional. 

Penasehat media presiden sementara Mesir Adly Mansour, Ahmed Al-Meslemani juga meminta warga Mesir turun ke jalan untuk melindung legitimasi revolusi dan mendukung untuk melawan terorisme. 

Ikhwanul Muslimin juga bereaksi cepat. Anggota senior, Essam al-Erian mengeluarkan pernyataan yang langsung diarahkan ke Sisi. 

"Ancamanmu tidak akan mencegah jutaan orang untuk melawan kudeta. Kamu selalu berada di kantor untuk konspirasi," ujarnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement