Jumat 17 Mar 2017 17:25 WIB

ACT Salurkan 26,4 Ton Bantuan Pangan dari Indonesia ke Somalia

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Anak-anak pengungsi menyantap nasi tanpa lauk di kamp pengungsian Al Cadaala, Mogadishu, Somalia.
Foto: Feisal Omar/Reuters
Anak-anak pengungsi menyantap nasi tanpa lauk di kamp pengungsian Al Cadaala, Mogadishu, Somalia.

REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU - Aksi Cepat Tanggap (ACT) melalui Tim Sympathy of Solidarity (SOS) telah menyalurkan 2,6 ton paket bantuan bahan pangan dari Indonesia ke Somalia. Bantuan tahap pertama ini disalurkan ke sejumlah wilayah, seperti Lower Shabelle dan Bay Region.

Senior Manager Komunikasi ACT, Bambang Triyono, mengatakan pada Selasa (14/3) lalu, tim SOS telah mendistribusikan bantuan pangan ke Kampung Kukari di Lower Shabelle yang terletak sekitar 40 km dari Mogadishu.

Kampung Kukari merupakan kampung tidak resmi yang dihuni oleh pengungsi. Bangunan di kampung tersebut terbuat dari seng dan ranting-ranting yang disusun sekenanya. "Ada sekitar 15 sampai 19 'koloni' pengungsi baru di Kampung Kukari," ujar Bambang kepada Republika.co.id, Jumat (17/2).

Pada Rabu (15/3), tim SOS menyalurkan bantuan ke Kota Baidoa di Bay Region. Kota Baidoa kedatangan hampir 20 ribu pengungsi yang berasal dari desa-desa di sekitar kota tersebut, yang mencari air bersih dan bantuan pangan.

"Kami distribusikan ke 'kamp baru' di Baidoa, yaitu Garsaley Camp, Mooro Gabey Camp, Lafaale Camp. Saya sebut 'kamp baru' karena memang kamp ini baru muncul setelah bencana kekeringan ini," ungkap Bambang.

Ia menuturkan, sejak perang saudara 20 tahun lalu yang mereda 10 tahun terakhir, ada lebih dari tiga juta warga Somalia yang pergi dari kampung halamannya untuk mengungsi. Mereka yang dulu mengungsi ke Dadap Camp di Kenya, pada akhir tahun lalu sudah dikembalikan ke Somalia dan ditempatkan di luar Kota Baidoa.

Sementara jutaan pengungsi lainnya tersebar di beberapa titik, termasuk di pinggiran Kota Mogadishu. Akibat kekeringan ini, puluhan ribu warga Somalia keluar dari kampung mereka ke kota untuk mencari air bersih dan makanan. "Jadi, boleh dibilang cukup banyak pengungsi yang harus ditangani oleh Pemerintah Somalia," jelasnya

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement