REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Polisi Italia memberlakukan peraturan pembatasan sosial yang baru. Italia melarang keluarga besar yang tinggal berjauhan berkumpul untuk merayakan Natal.
Pejabat kesehatan negara itu meminta masyarakat menggunakan akal sehat demi melindungi orang lanjut usia. Pada Kamis (24/12), Italia memodifikasi karantina nasional untuk hari raya Natal dan Tahun Baru, demikian dilansir Associated Press.
Milan membatasi pergerakan pribadi maupun aktivitas komersial selama peraturan pembatasan sosial 10 pekan yang paling ketat sejak Maret hingga Mei. Ketika negara itu menjadi pusat wabah virus corona di Eropa.
Kamis ini, jumlah kasus infeksi di Italia tembus di atas 2 juta kasus. Sementara pada Rabu (23/12), Italia juga telah mencatat 70 ribu kasus kematian akibat Covid-19, membuat negara itu menjadi negara dengan angka kematian Covid-19 tertinggi di Eropa.
Tradisi makan malam saat Natal dikhawatirkan dapat memicu lonjakan kasus infeksi. Sebab acara yang sudah menjadi kebiasaan di Italia itu biasanya dihadiri keluarga lintas generasi.
Namun, terlihat banyak orang mengantre di depan toko roti, pasar ikan dan pasar swalayan untuk mempersiapkan makan malam yang dalam Italia disebut cenone. Walaupun pemerintah sudah membatasi jumlah orang yang dapat menghadiri makan malam tersebut. Yakni, hanya dua orang di luar keluarga inti yang boleh hadir.