Pemungutan suara parlemen terakhir Palestina pada 2006 menghasilkan kemenangan mengejutkan oleh Hamas. Hal ini memperlebar keretakan politik internal yang menyebabkan penyitaan Jalur Gaza oleh kelompok tersebut pada 2007.
Ini juga berkontribusi pada penundaan yang lama dalam menetapkan pemilihan lebih lanjut. Gaza telah berada di bawah blokade Israel sejak 2007 ketika gerakan Hamas mulai menguasai daerah kantong itu.
Pemilu akan menimbulkan risiko besar bagi partai Fatah Abbas dan juga bagi Hamas karena keduanya menghadapi protes dalam beberapa tahun terakhir atas ketidakmampuan mereka untuk berdamai satu sama lain. sai.
Fatah dan Hamas telah secara terbuka menyerukan pemilihan umum selama lebih dari 10 tahun. Namun keduanya tidak pernah bisa memperbaiki keretakan mereka atau menyetujui proses untuk menahan mereka.
Setelah pemungutan suara 2006, bentrokan antara Fatah dan Hamas berkecamuk selama lebih dari setahun. Ini berpuncak pada pengambilalihan Jalur Gaza oleh Hamas pada 2007, di mana pihaknya masih berkuasa meskipun ada blokade Israel-Mesir dan tiga perang dengan Israel.