REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Turki akan kuat tahun ini. Risiko pun meningkat setelah cadangan menurun dari tingkat sebelumnya yang rendah.
Produk Domestik Bruto (PDB) di Turki diperkirakan meningkat sekitar 5,75 persen pada 2021 dan kembali ke tren lebih lambat tahun depan. IMF mengatakan hal tersebut setelah melakukan peninjauan Pasal IV ke Turki.
Cadangan bruto Turki, kata IMF, jauh di bawah kisaran kecukupan yang direkomendasikan, dan cadangan internasional bersih negatif ketika pertukaran valuta asing dengan bank sentral dikecualikan. IMF melanjutkan, ruang fiskal Turki pun dibatasi oleh kewajiban kontinjensi dan potensi tekanan rollover utang, sementara depresiasi lira menambah tekanan neraca perusahaan dan bank nonkeuangan.
Bank Sentral Turki kemudian membuka penggunaan cadangan guna mendukung mata uang Lira. "Inflasi diperkirakan akan tetap tinggi, dan cadangan turun lebih lanjut," kata IMF dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Bloomberg pada Sabtu (12/6).