Kamis 05 Aug 2021 08:25 WIB

Pemerintah Nikaragua Tahan Calon Presiden dari Oposisi

Berenice Quezada yang merupakan Miss Nikaragua pada 2017 ditahan di rumahnya,

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Nikaragua Daniel Ortega tampil di televisi nasional.
Foto: Jorge Torres/EPA
Presiden Nikaragua Daniel Ortega tampil di televisi nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, MANAGUA -- Pihak berwenang Nikaragua menahan seorang mantan ratu kecantikan yang mencalonkan diri untuk mengikuti pemilihan presiden pada November mendatang. Pemerintah Presiden Daniel Ortega tidak menunjukkan tanda-tanda akan mengakhiri tindakan keras terhadap oposisi.

Selama berbulan-bulan, pemerintah Ortega telah menahan lawan politik, termasuk calon presiden, menjelang pemilihan. Mantan milisi Marxis yang bertolakbelakang dengan Washington ini akan mencalonkan diri untuk masa jabatan keempat berturut-turut.

Baca Juga

Aliansi Warga untuk Liberty (ACXL), Berenice Quezada yang merupakan Miss Nikaragua pada 2017, ditahan di rumahnya pada Selasa (3/8) malam dan ditempatkan di bawah tahanan rumah. "Quezada ... berada di bawah tahanan rumah tanpa akses ke telepon, dengan pembatasan migrasi dan dilarang mencalonkan diri untuk jabatan publik," ujar partai tersebut.

"Kami menuntut agar dia dibebaskan dan hak asasi Berenice Quezada dihormati," kata ACXL.

Aliansi Warga mendaftarkan Quezada untuk menjadi pasangan Oscar Sobalvarro pada Senin (2/8). Dia merupakan seorang pengusaha dan mantan komandan pemberontak sayap kanan untuk Contras, kelompok gerilya yang didukung Amerika Serikat yang memerangi pemerintah Sandinista Ortega pada 1980-an.

Kantor berita Confidencial Nikaragua melaporkan, pengaduan kejahatan terorisme telah diajukan terhadap Quezada ke dewan pemilihan Nikaragua. Pelaporan ini berdasarkan komentar kritisnya tentang kurangnya kebebasan di negara Amerika Tengah.

AS dan Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi terhadap anggota keluarga Ortega, termasuk istri dan wakil presidennya, Rosario Murillo, serta tokoh-tokoh kunci dalam pemerintahan. Kedua wilayah itu memperingatkan bahwa pemilihan 7 November tidak bisa bebas dengan sebagian besar lawan Ortega dipenjara.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement