Ahad 22 Aug 2021 11:33 WIB

PTM Terbatas Upaya Menjaga Pendidikan Tetap Berkualitas

PTM Terbatas bisa digelar jika minimal 80 persen murid dan guru sudah divaksinasi.

Red: Karta Raharja Ucu
Siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar saat pemberlakuan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan penerapan kapasitas siswa masuk kelas sebanyak 25 persen di UPT SMPN 1 Kanigoro Blitar, Jawa Timur, Kamis (19/8/2021). Pemkab Blitar mulai melakukan ujicoba PTM pada sekolah tingkat TK sebanyak 10 persen, SD sebanyak 60 persen, dan SMP sebanyak 30 persen dari total jumlah sekolah diwilayahnya dengan penerapan protokol kesehatan ketat, setelah daerah tersebut ditetapkan menjadi kawasan PPKM Level 3.
Foto:

Vaksinasi Guru dan Siswa

Kemendikbud-Ristek menyatakan sekolah di wilayah PPKM Level 1-3 yang ingin menggelar PTM diwajibkan melaksanakan sejumlah syarat, yakni minimal sudah 80 persen guru dan siswa divaksinasi. Syarat ini pun disetujui Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Jejen Musfah, meski protokol kesehatan harus tetap diberlakukan dengan ketat selama PTM digelar.

Namun jika vaksinasi hanya jadi satu-satunya syarat, Jejen berpendapat hal itu tidak adil. "Karena guru dan siswa sudah siap divaksinasi tetapi terkendala stok, tenaga kesehatan, dan prioritas vaksin," kata Jejen, Kamis (19/8) seraya mengatakan vaksinasi dan protokol kesehatan ketat harus berjalan beriringan ketika PTM digelar.

Pendidikan di Indonesia tidak bisa terlalu lama dilakukan secara daring, apalagi masih banyak daerah yang kesulitan jaringan internet dan listrik. Karena itu PTM bisa mengurangi kebosanan dan kejenuhan siswa yang selama lebih dari satu tahun ini melakukan PJJ. Bertemu dengan teman-teman sebayanya di sekolah akan membantu mengobati rasa bosan dan tidak nyaman anak selama PJJ.

photo
Petugas kesehatan bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac kepada seorang ustadzah (guru) dan tenaga pendidik di Lembaga Pendidikan Islam Dayah Darul Ihsan, Desa Siem, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (1/7/2021). Gerakan vaksinasi COVID-19 massal yang menyasar ke sejumlah Lembaga Pendidikan Islam di Aceh itu dalam rangka pencegahan dan menekan angka penularan COVID-19. - (ANTARA/Ampelsa)

 

Pemerintah pun diharapkan terus mendorong vaksinasi terhadap guru dan anak. Jika vaksinasi guru dan siswa belum 100 persen sebaiknya tetap boleh PTM, khususnya yang terkendala internet dan laptop. "Saya yakin guru siswa sudah siap dengan protokol kesehatan," kata Jejen.

Sekolah yang akan menggelar PTM memang wajib memastikan guru dan anak berusia 12-17 tahun sudah mendapatkan vaksin. Bagi anak yang belum divaksin, Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim menyarankan agar diberi fasilitas PJJ.

Selain itu sebelum PTM digelar juga perlu diperhatikan rata-rata kasus positif harian di daerah tempat sekolah berada dan daftar periksa sekolah juga harus dipenuhi. Anjuran WHO adalah PTM boleh digelar jika rata-rata kasus positif di satu daerah di bawah lima persen. "Saya rasa, ini bersifat saling melengkapi. Tidak bisa satu terpenuhi tapi yang lainnya diabaikan," kata Satriwan.

Terlepas dari persiapan PTM yang sudah matang di sejumlah wilayah, seperti pesan Presiden Jokowi, seluruh siswa dan tenaga pengajar wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat ketika kembali ke sekolah. “Untuk semua pelajar di seluruh Tanah Air, kalau sudah divaksin silakan dilakukan langsung belajar tatap muka karena SKB-nya 3 menteri kan sudah ada,” ucap Jokowi.

Pemerintah pun ditegaskan Presiden akan terus mendatangkan pasokan vaksin Covid-19 untuk mengamankan kebutuhan vaksinasi dalam negeri. Presiden meminta kepada kepala daerah agar menghabiskan pasokan vaksin yang akan tiba pekan ini sehingga kekebalan komunitas atau herd immunity segera tercipta dan masyarakat dapat terlindungi dari penularan Covid-19.

“Dan kita juga berdoa terus memohon kepada Allah agar Covid-19 segera hilang dari bumi pertiwi Indonesia,” kata Presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement