Kamis 09 Sep 2021 17:52 WIB

EMA Catat 4 Efek Samping Vaksin Covid-19 AstraZeneca

EMA perbarui informasi produk vaksin AstraZeneca dengan cantumkan efek samping baru.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksin Covid-19 AstraZeneca. European Medicines Agency mencatat empat efek samping baru vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Vaksin Covid-19 AstraZeneca. European Medicines Agency mencatat empat efek samping baru vaksin Covid-19 AstraZeneca.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semakin banyak vaksin Covid-19 yang disuntikkan kepada masyarakat di seluruh dunia, efek samping baru dari vaksin pun mulai dilaporkan. Dilansir laman Express UK, Kamis (9/9), European Medicines Agency (EMA) mengatakan, terdapat sejumlah efek samping baru untuk vaksin AstraZeneca.

Menurut EMA, ada empat efek samping baru yang harus diwaspadai penerima vaksin Covid-19 AstraZeneca, meski hubungan sebab-akibatnya belum ditentukan. Kewaspadaan itu telah dicantumkan sebagai bagian dari informasi produk vaksin tersebut pada Selasa.

Baca Juga

"Menurut informasi produknya yang baru diperbarui, nyeri pada kaki, lengan, dan perut adalah kemungkinan efek samping dari vaksin AstraZeneca," kata salah satu perwakilan EMA.

Selain itu, bisa juga ada gejala-gejala mirip influenza. Hanya saja, EMA tidak memerinci bentuk gejala yang dimaksud. Influenza adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan, seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru.

Sebagian orang memang ada yang segera mengalami efek samping vaksinasi, namun itu termasuk lumrah. Menurut Public Health England (PHE), beberapa orang telah melaporkan perasaan badannya mendingin tiba-tiba lalu menggigil/gemetar disertai dengan kenaikan suhu badan.

Penerima vaksin Covid-19 AstraZeneca juga ada yang merasakan berkeringat, sakit kepala (termasuk sakit kepala seperti migrain), mual, dan nyeri otot. Beberapa orang juga melaporkan bahwa mereka merasa tidak enak badan dimulai dalam satu hari setelah mendapatkan vaksin dan biasanya berlangsung selama satu atau dua hari.

"Kalau Anda demam tinggi selama lebih dari dua atau tiga hari atau memiliki gejala persisten lainnya, ini mungkin bukan karena efek samping dari vaksin dan Anda harus mengikuti saran yang tepat sesuai dengan gejala yang dirasakan," kata PHE.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement