REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Angkatan Laut Israel berpartisipasi dalam Latihan Maritim Internasional (IMX) di wilayah Laut Merah dan perairan teritorial Bahrain. Latihan ini dipimpin oleh Armada Kelima Amerika Serikat (AS).
IMX adalah latihan angkatan laut internasional terbesar yang diikuti oleh sekitar 60 negara dan organisasi internasional. Militer Israel mengatakan, latihan dimulai dengan upacara resmi di markas Armada Kelima AS di Bahrain dengan partisipasi perwira dari Angkatan Laut.
Dalam latihan tersebut Unit Misi Bawah Laut Angkatan Laut Israel berlatih bersama rekan-rekannya dari Armada Kelima AS untuk menetralisasi ranjau laut. Termasuk mendeteksi bawah air dan operasi penyelamatan di wilayah maritim Bahrain. Wakil Laksamana Angkatan Laut AS, David Saar Salame memuji partisipasi Israel di IMX sebagai bukti hubungan yang berkembang antara angkatan laut Israel dan AS.
"Hubungan ini didasarkan pada ketabahan, pembelajaran bersama, dan kerja sama strategis. Kerja sama dengan mitra Amerika membantu mencegah terorisme di arena angkatan laut sekaligus memperkuat keamanan maritim regional. Saya berharap dapat terus mengembangkan dan memperdalam kemitraan kami," ujar Salame, dilansir Middle East Monitor, Jumat (18/2/2022).
Awal bulan ini, Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, dan Kepala Angkatan Laut, David Saar, mengunjungi Armada Kelima AS yang ditempatkan di Bahrain. Menurut militer Israel, pertemuan itu membahas perlindungan rute pelayaran internasional di Teluk Persia dan Laut Merah.
Latihan IMX dimulai pada 31 Januari dan berakhir pada Kamis (17/2). Armada Kelima AS mengatakan, mitra maritim dari 60 negara dan organisasi internasional menyelesaikan latihan maritim terbesar di kawasan Timur Tengah pada 17 Februari dalam sebuah upacara di Manama, Bahrain.
Bahrain bersama dengan Uni Emirat Arab, Sudan, dan Maroko menormalkan hubungan dengan Israel pada 2020. Kesepakatan normalisasi ini berada di bawah Perjanjian Abraham yang disponsori oleh pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.