Sabtu 26 Mar 2022 14:23 WIB

Nikaragua Usir Perwakilan Palang Merah Internasional tanpa Alasan

Nikaragua mengusir seorang perwakilan senior Komite Internasional Palang Merah

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Presiden Nikaragua Daniel Ortega. Nikaragua mengusir seorang perwakilan senior Komite Internasional Palang Merah tanpa alasan. Ilustrasi.
Foto: EPA/Jorge Torres
Presiden Nikaragua Daniel Ortega. Nikaragua mengusir seorang perwakilan senior Komite Internasional Palang Merah tanpa alasan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MANAGUA - Nikaragua mengusir seorang perwakilan senior Komite Internasional Palang Merah (ICRC) tanpa alasan apa pun, ungkap kelompok kemanusiaan pada Jumat (25/3/2022). Pengusiran itu terjadi beberapa hari setelah Nikaragua melakukan hal serupa terhadap Duta Besar Vatikan Waldemar Stanislaw Sommertag.

Takhta Suci menyebut insiden itu "tidak dapat dipahami". ICRC mengaku telah menerima surat pemberitahuan dari pemerintah Nikaragua bahwa mereka telah menarik izin tinggal untuk perwakilan Thomas Ess di negara tersebut.

Baca Juga

"Kami tidak tahu apa alasan di balik keputusan ini, yang membuat kami syok," kata ICRC lewat pernyataan.

Pemerintah Nikaragua belum menanggapi permintaan untuk berkomentar. Ess bertugas di ibu kota Managua sejak Januari 2021 dan perwakilan ICRC lainnya, Jordi Raich, baru saja dianugerahi penghargaan sipil tertinggi dari pemerintah Nikaragua. Organisasi kemanusiaan menjadi kunci dalam pemeriksaan kondisi kesehatan tahanan politik yang menentang Presiden Daniel Ortega sejak April 2018, ketika terjadi protes di seluruh negeri, menurut pernyataan Asosiasi Anggota Keluarga Tahanan Politik (AFPP).

"Terlepas dari situasi tersebut, ICRC menegaskan komitmennya untuk melanjutkan tugas kemanusiaan mereka di Nikaragua dengan berprinsip pada netralitas, tidak memihak, dan independen," kata ICRC.

Dalam laporan pada Kamis ICRC menyebutkan bahwa kekerasan di Amerika Tengah dan Meksiko akan memicu lebih banyak migrasi pada 2022.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement