Handoko menyatakan, riset dan inovasi diyakini dapat menjadi kunci untuk mencegah terjebaknya Indonesia dalam fenomena middle income trap. Lewat riset dan inovasi pula, kata dia, Indonesia nantinya akan benar-benar dapat mencapai Indonesia maju tahun 2045 seperti yang semua harapkan.
"Middle income trap terjadi akibat ketidakmampuan bangsa ini untuk menciptakan nilai tambah yang signifikan dari berbagai sumber daya alam maupun manusia yang sudah kita miliki," kata dia.
Untuk itu, Handoko mengatakan, BRIDA di berbagai daerah nantinya diharapkan dapat berperan sebagai hub kolaborasi dan pengungkit bagi semua pihak, tidak hanya di pusat tapi juga di daerah. Pengungkit yang dia maksud adalah untuk memperkuat riset dan memanfaatkan inovasi hasil riset yang sudah dilakukan.
"BRIDA sebagai organ vertikal pemerintah daerah menjadi bagian penting dan mitra utama kami di BRIN. Karena BRIN hanya akan ada di pusat meski kantor kami ada di berbagai daerah di seluruh Indonesia," terang Handoko.
Melihat semua itu Handoko melihat dukungan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menjadi hal yang sangat penting. Tentu dukungan itu sesuai dengan kewenangan Kemendagri untuk melakukan pembinaan dan pengawasan umum. BRIN, kata dia, sebagai mitra siap melaksanakan hal-hal yang terkait dengan aspek teknisnya.
"Terkait pembinaan teknis itu, saat ini kami sedang menyusun bersama-sama dengan tim dari Kemendagri Peraturan BRIN tentang penyelenggaraan riset dan inovasi daerah. Di mana BRIN akan diminta untuk menyiapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK) pedoman penyelenggaraan inovasi dan riset di daerah," jelas dia.
