Ahad 22 Oct 2023 17:59 WIB

Anak-Anak Gaza Menanggung Trauma

Anak-anak mulai mengalami gejala trauma serius seperti kejang-kejang hingga mengompol

Red: Esthi Maharani
Anak-anak Palestina yang terluka akibat serangan Israel menangis di luar rumah sakit di kamp pengungsi Rafah, Jalur Gaza selatan, Kamis, 12 Oktober 2023.
Foto:

Tapi, sistem layanan kesehatan di Gaza sudah kewalahan sebelum perang yang terjadi bulan ini. Kondisi ini telah mendorongnya ke jurang kehancuran dan para ahli kesehatan mental telah lama memperingatkan akan dampak buruk yang ditimbulkan pada anak-anak.

Sebuah laporan pada 2022 oleh kelompok bantuan Save the Children menemukan, bahwa kesejahteraan psikososial anak-anak di Gaza berada pada “tingkat yang sangat rendah” setelah 11 hari pertempuran pada 2021. Kondisi ini membuat  setengah dari seluruh anak-anak Gaza membutuhkan dukungan.

Pakar kesehatan mental di Gaza mengatakan, tidak ada yang namanya gangguan stres pasca trauma (PTSD) karena trauma yang terjadi di wilayah kantong tersebut terus berlanjut. Konflik bersenjata terus berulang terjadi selama hampir dua dekade.

Pada Sabtu (21/10/2023) pagi, setelah serangan udara Israel menghancurkan sebuah bangunan di Kota Gaza, membunuh banyak anggota keluarga Abo Akr. Sekelompok besar anak-anak berdiri di antara mereka menyaksikan tim penyelamat mencari korban dan jenazah di antara reruntuhan.

Ketika para perempuan di dekatnya meratap dan menangis, anak-anak berdiri memperhatikan. Wajah mereka tidak menunjukkan apa-apa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement