Senin 13 Nov 2023 08:31 WIB

Survei: Elektabilitas Prabowo Turun Setelah Pilih Gibran Jadi Cawapres

Namun elektabilitas Prabowo-Gibran tetap teratas hasil simulasi tiga pasangan calon.

Red: Andri Saubani
Relawan Pemuda Penerus Negeri mendeklarasikan dukungan untuk pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. (ilustrasi)
Foto:

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Masinton Pasaribu yakin, angka elektabilitas Prabowo akan terus turun setelah adanya putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang memutuskan paman dari Gibran, Anwar Usman terbukti melakukan pelanggaran kode etik. Mengingat survei tersebut dilakukan sebelum putusan MKMK.

"Suasana kebatinan masyarakat yang sesungguhnya, ketika tahu bahwa Ketua MK itu adalah paman dari salah satu kandidat calon wakil presiden, nah itu kan terjadi penurunan. Apalagi setelah putusan Majelis Mahkamah Mahkamah Konstitusi," ujar Masinton dalam sebuah diskusi daring, Ahad (12/11/2023).

Di samping itu, ia sebenarnya juga melihat adanya turbulensi dari Prabowo dan Koalisi Indonesia Maju sebelum dan setelah putusan MK Nomor 90/PUU-XXI/2023 terkait usia minimal capres-cawapres. Putusan tersebut diketahui menjadi pintu masuk Gibran melanggeng pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Sebab, ia yakin Prabowo dan delapan partai politik pengusungnya melihat banyak hasil survei yang menunjukkan turunnya elektabilitas Menteri Pertahanan itu ketika berpasangan dengan Gibran. Hal itulah yang menyebabkan adanya sejumlah penundaan dideklarasikannya putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.

"Kalau kita runut ke belakang tentu putusan Mahkamah Konstitusi tanggal 16 Oktober lalu, itu kan kalau kita lihat ada turbulence juga di Pak Prabowo pada saat itu. Bahkan beliau sempat berkonsultasi, ada tren penurunan," ujar Masinton.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement