Jumat 26 Jan 2024 20:25 WIB

Gaza Memburuk, Relawan MER-C Sakit karena Kesulitan Makanan dan Obat

Serangan militer Israel sangat intens.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina yang mengungsi memegang panci dan ember kosong saat menunggu menerima bantuan makanan yang diberikan oleh kelompok pemuda Palestina di kamp pengungsi Rafah, Jalur Gaza Selatan, (25/1/2024).
Foto:

Berdasarkan data dari Kemenkes Palestina, menurut Fikri, tercatat sudah ada 25.900 orang yant syahid sejak Oktober 2023. Di antara mereka adalah 11 ribu anak-anak dan 7.000 wanita.

"Dan terdapat 119 jurnalis yang syahid, serta 335 tim medis korban luka-luka juga sudah mencapai 64. 100 lebih dan 70 persennya adalah anak-anak dan perempuan," kata Fikri.

Dia menjelaskan, saat ini militer Israel masih terus membatasi dan mengontrol bantuan yang masuk ke jalur Gaza, bahkan truk-truk bantuan makanan yang akan masuk dicegat di Perbatasan Rafah yang menghubungkan Gaza dan Mesir. Sehingga 2,2 juta warga yang ada di Jalur Gaza mengalami kelaparan luar biasa.

"Dari Kemenkes ada 400 ribu warga yang kemungkinan akan mati kelaparan, karena bantuan yg masuk ke jalur gaza terus dibatasi," jelas Fikri.

Selain mengalami kelaparan, ratusan ribu warga Gaza juga terkena penyakit menular, mengalami diare, pusing, panas dan penyakit kulit lainnya.  "Dan saat ini rumah sakit-rumah sakit tidak bisa menangani korban-korban tersebut, karena sibuk menangani korban luka-luka," ujar Fikri.

Menurut dia, Gaza saat ini benar-benar...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement