Selasa 18 Jun 2024 20:30 WIB

Mana yang Lebih Utama Bagi Istri: Sholat Tahajud atau Melayani Kebutuhan Biologis Suami?

Sholat tahajud hukum dasarnya adalah sunnah

Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi hubungan suami istri. Sholat tahajud hukum dasarnya adalah sunnah sementara melayani suami adalah kewajiban
Foto:

Ketika mendengar penjelasan Nabi itu, para sahabat terheran-heran. Untuk menampik keheranan mereka, Nabi SAW lalu bersabda: ''Bukankah kalau ia menempatkannya bukan pada tempatnya ia memperoleh dosa? Demikian sebaliknya ia memperoleh ganjaran''.

Islam menghargai naluri manusia, ia bahkan mendahulukan kepentingan manusia (haq al 'ibaad) atas ''hak Allah'', karena itu terlarang bagi wanita bersuami untuk berpuasa sunnat, kecuali seizin suaminya, khawatir jangan sampai kebutuhan seks suami mendesak sehingga dapat mengantarnya terjerumus ke dalam dosa, jika tidak dilayani.

Abu Daud meriwayatkan sebuah hadits (lemah memang hadisnya tetapi maknanya secara umum dapat diterima), bahwa seorang wanita datang mengadukan suaminya yang bernama Shafwan kepada Rasul SAW. ''Suami saya memukul saya kalau sholat, memaksa saya berbuka kalau puasa, dan dia tidak sholat subuh kecuali (menjelang hampir) terbit matahari,'' kata wanita itu.

Nabi SAW lalu menanyakan pengaduan itu kepada sang suami. Sang suami menjelaskan, ''Saya memukulnya kalau sholat, karena dia membaca dua surah berturut-turut (dalam satu rakaat), padahal sebelumnya ia telah (sering) kularang.'' Nabi SAW kemudian menjelaskan, ''Satu surat saja sudah cukup''.

Pengaduan bahwa dia memaksanya berbuka, dijawab oleh sang suami, ''Dia puasa sunnah (terus-menerus), sedang saya adalah pemuda yang tidak tahan (untuk tidak berhubungan seks).'' Nabi berkomentar, ''Tidak dibenarkan seorang wanita berpuasa sunnah (ketika suaminya berada di tempat), kecuali seizin suaminya.''

Adapun soal sholat subuh, maka ''Kami adalah keluarga yang dikenal sulit tidur, sehingga hampir kami tidak terbangun kecuali (menjelang) terbitnya matahari.'' Nabi bersabda, ''Jika engkau bangun segeralah sholat.

Hadits-hadits yang cukup banyak dalam konteks ini menunjukkan bahwa beribadah kepada Allah, apalagi yang sunnah dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan pelayanan baik terhadap pasangan hidup, serta keluarga. Perlu ditambahkan bahwa kalau kebutuhan istri tidak disebut dalam hadis-hadis, itu bukan berarti bahwa suami tidak mempunyai kewajiban terhadap istrinya. Alquran menegaskan: 

هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ "Mereka (istri-istri) adalah pakaian untuk kamu dan kamu (suami-suami) adalah pakaian untuk mereka.'' (QS al-Baqarah: 187).

 

Dengan saling pengertian dan tanpa harus berkorban, masing-masing sebenarnya dapat memperoleh kebutuhan dan kesenangannya, termasuk hubungan seks dan sholat tahajud. Bukankah kedua ibadah itu tidak harus dilakukan setiap dan atau sepanjang malam?

photo
Infografis Keutamaan Sholat Tahajud - (Republika.co.id)

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement