
Rabu , 23 Jun 2021, 20:28 WIB
Wacana 3 Periode, Formappi Nilai MPR tak Tegas

Rabu , 23 Jun 2021, 05:26 WIB
Apakah Setimpal Mendahulukan Amendemen Jabatan Presiden?

Selasa , 22 Jun 2021, 03:26 WIB
PDIP: Subjek Tiga Periodenya Saja Sudah tidak Mau

Selasa , 22 Jun 2021, 01:13 WIB
Pengamat: Negara Ini Milik Rakyat bukan Mereka

Kamis , 10 Jun 2021, 15:10 WIB
Ketua DPD Ajak Gontor Gelar Seminar Amandemen Konstitusi

Rabu , 09 Jun 2021, 19:40 WIB
Kunjungi Temboro, Ketua DPD RI Bertemu Wali Kota Bengkulu

Selasa , 25 May 2021, 04:11 WIB
DPR: Mendukung Kemerdekaan Palestina Bagian Amanat UUD 1945

Ahad , 23 May 2021, 05:29 WIB
Survei ARSC: Publik tak Setuju Jokowi 3 Periode

Kamis , 25 Mar 2021, 01:26 WIB
Guru Besar UI Pertanyakan Motif Pengusul Amandemen UUD 1945

Rabu , 24 Mar 2021, 20:50 WIB
'Dialog Konstruktif Diperlukan Sebelum Amandemen UUD 1945'

Sabtu , 20 Mar 2021, 17:27 WIB
Demokrat: Presiden 3 Periode tak Sesuai Semangat Reformasi

Sabtu , 20 Mar 2021, 13:51 WIB
Wacana Tiga Periode Presiden, Golkar: Kita Punya Trauma

Pengamat: DPR tak Usah Utak-atik Amandemen UUD 1945
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin mengatakan pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat ini tidak usah mengutak atik amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Termasuk pasal yang terkait masa jabatan presiden yang sudah dua periode. Menurutnya, masih banyak yang harus dikerjakan selain amandemen UUD 1945 tersebut. "Ya kalau amandemen UUD 1945 diubah lagi untungnya...

Sabtu , 13 Mar 2021, 12:39 WIB
Gerindra; Kami Patuh Pada Konstitusi

Jumat , 12 Mar 2021, 16:56 WIB
Arief Poyuono: Ada Wacana Presiden Jokowi Tiga Periode

Senin , 14 Sep 2020, 19:59 WIB
Syarief Hasan: Perlu Kajian Mendalam untuk Amandemen UUD

Rabu , 09 Sep 2020, 10:59 WIB
Sosialisasi 4 Pilar, Syarief: MPR Mendengar Aspirasi Rakyat

Jumat , 21 Feb 2020, 18:17 WIB
Terkait Amandemen UUD, Syarief Hasan Dengar Aspirasi Daerah

Senin , 17 Feb 2020, 09:01 WIB
Politikus PAN Khawatir Amendemen Bawa Indonesia Mundur

Senin , 17 Feb 2020, 07:28 WIB
Kata Rokhmin dan Bima Soal GBHN dan Amendemen UUD

Senin , 17 Feb 2020, 07:14 WIB
Survei: Mayoritas Publik Sepakat GBHN, Tapi Tolak Amendemen

Kamis , 19 Dec 2019, 04:14 WIB
MPR: Muhammadiyah Usul Hadirkan Kembali Utusan Golongan

Selasa , 17 Dec 2019, 07:50 WIB
Muhammadiyah Ingin Pilpres Secara Langsung Dipertahankan

Senin , 09 Dec 2019, 07:36 WIB
CSIS: Hidupkan GBHN, Inkonsistensi Sistem Presidensial

Ahad , 08 Dec 2019, 15:11 WIB
Ketua Fraksi Golkar di MPR Setuju Jokowi Tolak Amandemen

Demokrat: Tak Perlu Amandemen UUD Hadirkan Haluan Negara
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan menilai saat ini tidak perlu amendemen UUD 1945 untuk menghadirkan haluan negara. Menurut Syarief, haluan negara cukup dengan UU Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional."Demokrat tetap memiliki prinsip bahwa amendemen ini belum pas untuk dilakukan penyempurnaan karena cukup. Kami berpengalaman dalam 10 tahun...
![Presiden Joko Widodo (kiri) berjalan bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. [ilustrasi]](https://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/190716201507-162.jpg)
Selasa , 03 Dec 2019, 19:13 WIB
Jokowi Merasa Dijerumuskan, Ini Penjelasan Nasdem

Selasa , 03 Dec 2019, 16:52 WIB
Jabatan Presiden 3 Periode Berarti Kembali ke Pra-Reformasi

Selasa , 03 Dec 2019, 14:30 WIB
PDIP: Jabatan Presiden Dua Kali, Pileg dan Pilpres Terpisah

Selasa , 03 Dec 2019, 03:00 WIB
Rizal: Golkar Setia dengan Warisan Reformasi

Senin , 02 Dec 2019, 20:29 WIB
Partai Demokrat Tegas Tolak Presiden Dipilih MPR

Kamis , 28 Nov 2019, 05:05 WIB
Mengapa PBNU Ingin Presiden Kembali Dipilih oleh MPR?

Selasa , 26 Nov 2019, 16:51 WIB
In Picture: Pimpinan MPR Sambangi PKS

Jumat , 22 Nov 2019, 15:04 WIB
Polemik Usulan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden

Kamis , 14 Nov 2019, 09:52 WIB