Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell, kanan, dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyampaikan pernyataan pers tentang Ukraina, di markas besar Uni Eropa di Brussels, Kamis, 24 Februari 2022. Negara-negara anggota Uni Eropa telah menyetujui paket sanksi keempat terhadap Rusia.

Uni Eropa Sepakati Paket Sanksi Keempat untuk Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Negara-negara anggota Uni Eropa telah menyetujui paket sanksi keempat terhadap Rusia. Rincian sanksi tidak diungkapkan tetapi Kantor Kepresidenan Prancis mengatakan, status perdagangan di negara yang paling disukai Rusia akan dicabut. Paket sanksi keempat ini dapat membuka pintu bagi Uni Eropa untuk melarang atau mengenakan tarif hukuman pada barang-barang Rusia. Termasuk menempatkan Rusia setara dengan Korea Utara atau Iran.   Menurut...

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, kanan, dan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid menghadiri rapat kabinet mingguan di kantor Perdana Menteri di Yerusalem, Minggu, 5 September 2021. Israel belum akan mengambil langkah untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia.

Selasa , 15 Mar 2022, 05:45 WIB

Israel Belum Pertimbangkan Sanksi untuk Rusia

Muslim Tatar di Eropa.

Selasa , 15 Mar 2022, 01:20 WIB

Muslim Tatar Terdampak Perang Rusia-Ukraina

Mobil terbakar di sebelah gedung rumah sakit bersalin yang hancur diserang Rusia, di Mariupol, Ukraina, 9 Maret 2022.

Selasa , 15 Mar 2022, 00:41 WIB

25 Warga Turki Terjebak di Masjid Ukraina

 FILE - Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada kesempatan audiensi pribadi mereka di Vatikan pada 10 Juni 2015. Paus Fransiskus pergi ke Kedutaan Besar Rusia pada Jumat, 25 Februari 2022 untuk secara pribadi “menyatakan keprihatinannya tentang perang, ” kata Vatikan, dalam sikap kepausan yang luar biasa, langsung yang tidak memiliki preseden baru-baru ini. Biasanya, paus menerima duta besar dan kepala negara di Vatikan, dan protokol diplomatik akan meminta menteri luar negeri Vatikan untuk memanggil duta besar.

Kritik Keras Paus untuk Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Fransiskus mengeluarkan pernyataan paling keras mengenai invasi Rusia ke Ukraina. Ia mengatakan, agresi bersenjata tidak dapat diterima dan harus dihentikan.Dalam khutbah misa Minggu di Alun-alun Santo Peter, Paus mengatakan pembunuhan anak-anak dan sipil tak bersenjata adalah tindakan "barbar".  Tak ada alasan strategis yang valid untuk penyerangan itu. Ia menyebut Kota Mariupol yang sedang dikepung Rusia...

Vladimir Medinsky, kepala delegasi Rusia. Pembicaraan Rusia-Ukraina akan dilanjutkan

Senin , 14 Mar 2022, 08:20 WIB

Rusia dan Ukraina Lanjutkan Dialog