REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH--Tiga hari menjelang puncak pelaksanaan wukuf di Padang Arafah, Jumat, Masjidil Haram dan sekitarnya penuh sesak dan jamaah melaksanakan shalat hingga di pelataraan pertokoan. Terkait dengan kepadatan Masjidil Haram, pihak otoritas di Arab Saudi mengirimkan pesan singkat ke nomor-nomor telepon seluler jamaah yang ingin melaksanakan salat di Masjidil Haram.
Isi pesan singkat tersebut meminta kepada jamaah yang sudah telat datang ke masjid agar tidak memaksakan diri masuk ke Haram. Sementara itu, sejumlah ruas jalan menuju ke Masjidil Haram sudah ditutup mengingat kepadatan yang luas biasa di masjid tersebut. Sementara di Masjidil Haram sendiri, seluruh lantai digunakan untuk shalat Jumat.
Pada Jumat sore, Amirul Haj Suryadharma Ali dan rombongan yang ingin mengunjungi Arafah terpaksa dibatalkan karena seluruh ruas jalan menuju kawasan Mina dan sekitarnya ditutup. Sebagian kendaraan dialihkan ke jalur lain.
Jamaah haji dari Indonesia akan mulai bergeser ke Arafah pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Di sana para jamaah melakukan wukuf (berdiam) sejak setelah salat zuhur hingga selepas maghrib. Setelah maghrib, para jamaah kemudian akan diangkut dengan kendaraan menuju Muzdalifah yang berjarak sekira 10 kilometer. Di Muzdalifah para jamaah mabit dan mengambil kerikil untuk persiapan lontar jumroh.
Selepas pukul 00.00 waktu setempat, para jamaah langsung bergerak ke Mina yang juga berjarak sekira 10 kilometer. Di Mina, para jamaah secara bergiliran akan melaksanakan lontar jumroh Aqobah sebanyak tujuh kali. Setelah selesai, jamaah pun menggunting rambut untuk tahalul. Proses haji pun tuntas dilakukan.