Jumat 16 Dec 2011 07:30 WIB

Al-Shabaab Somalia Hadang Konvoi Bantuan Pangan ICRC

Warga somalia dilanda bencana kelaparan hebat di tengah meningkatnya ketegangan antara pasukan pemerintah dengan milisi.
Foto: AP
Warga somalia dilanda bencana kelaparan hebat di tengah meningkatnya ketegangan antara pasukan pemerintah dengan milisi.

REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU – Gerilyawan Somalia, Al-Shabaab, menghadang dua konvoi Komite Palang Merah Internasional (ICRC) yang membawa bantuan pangan darurat bagi korban kekeringan.

Penduduk di Baidoa, salah satu markas gerilyawan Al-Shabaab, melihat kelompok militan itu menurunkan bantuan pangan dari puluhan truk dan memasukkannya ke dalam gudang mereka pada Kamis (15/12).

Sejumlah sumber mengatakan, Al-Shabaab ingin memeriksa kualitas pangan tersebut. Namun, penyergapan terhadap konvoi ICRC ini meningkatkan kemungkinan organisasi kemanusiaan itu masuk dalam daftar panjang badan internasional yang dilarang beroperasi di wilayah Somalia yang dikuasai Al-Shabaab.

"Klaim mereka untuk memeriksa kualitas pangan merupakan hal yang menyesatkan. Niat mereka sangat jelas, mencari pembenaran untuk melarang ICRC seperti organisasi-organisasi lain sebelumnya," kata seorang kontraktor lokal ICRC yang tidak bersedia disebutkan namanya.

Pada Agustus lalu, ICRC meningkatkan operasi distribusi pangan darurat di Somalia tengah dan selatan untuk membantu 1,1 juta orang yang menjadi korban kekeringan dan perang. Biasanya, ICRC memperoleh akses bagus di wilayah Somalia yang sebagian besar dikuasai Al-Shabaab. Dan penghadangan konvoi ini merupakan hal yang tidak biasa.

Seorang pejabat senior Al-Shabaab mengatakan lebih tertarik pada organisasi-organisasi medis ketimbang organisasi kemanusiaan macam ICRC. "Kami tidak ingin rakyat kami bergantung pada bantuan pangan selamanya," ujarnya.

Somalia kini dilanda kelaparan parah akibat kekeringan terburuk yang terjadi negara itu. PBB menyatakan Mogadishu dan empat wilayah Somalia selatan sebagai zona kelaparan, serta memperingatkan bahwa kelaparan bisa meluas ke seluruh penjuru negeri.

Kondisi ini diperumit oleh bentrokan-bentrokan yang terus terjadi antara pasukan Somalia dan sekutunya (Uni Afrika) melawan gerilyawan Al-Shabaab. Bentrokan-bentrokan itu berlangsung ketika badan-badan internasional berusaha mencari cara untuk menyerahkan bantuan makanan kepada penduduk yang tinggal di kawasan yang dilanda kelaparan, khususnya daerah-daerah Somalia selatan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement