Ahad 15 Sep 2013 13:51 WIB

Pro Mursi Kembali Turun ke Jalan, Pemerintah Kembali Mengancam

Rep: Nur Aini/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Seorang pengunjuk rasa pendukung Presiden Muhammad Mursi meneriakkan slogan  melawan militer Mesir dalam aksi unjuk rasa di dekat masjid Al-Nour di Kairo, Jumat (23/8).   (AP/Manu Brabo)
Seorang pengunjuk rasa pendukung Presiden Muhammad Mursi meneriakkan slogan melawan militer Mesir dalam aksi unjuk rasa di dekat masjid Al-Nour di Kairo, Jumat (23/8). (AP/Manu Brabo)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kementerian Dalam Negeri bentukan militer Mesir mengeluarkan peringatan baru kepada pendukung Muhammad Mursi yang berdemonstrasi. Pemerintah akan membubarkan demonstrasi jika pendemo memblokir jalan atau mengganggu lalu lintas.

Pernyataan kementerian itu diberikan setelah ratusan pendukung Mursi berdemo di Kairo melawan keputusan militer. Pemerintah menuduh pendemo melakukan banyak kriminal seperti memblokir jalan dan menculik wartawan serta menyita peralatan mereka.

"Kementrian menegaskan akan melawan dengan ketegasan maksimal seperti memblokir jalan atau mengganggu lalu lintas atau mengancam keamanan warga negara," ujar pernyataan itu dikutip Al-Arabiya.

Ratusan orang telah tewas dan lebih dari 2.000 orang ditangkap dalam tindakan keras polisi terhadap pendukung Mursi. Saat itu, polisi membubarkan paksa dua kamp protes.

Ikhwanul Muslimim masih konsisten menggelar demonstrasi mingguan dan bersikeras bahwa mereka berkomitmen untuk protes damai. Pada Sabtu, sekitar 200 pengunjuk rasa di Kairo berbaris dekat Rabaa al-Adawiya yang merupakan lokasi kamp protes utama sebulan lalu.

Ratusan orang tewas saat pembersiham kamp protes tersebut yang menurut pengawas HAM merupakan insiden pembunuhan ilegal paling serius dalam sejarah modern Mesir. Pemerintah membela operasi tersebut. Mereka mengatakan telah bertindak menahan diri setelah pengunjuk rasa mulai memanas. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement