REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Korea Utara membolehkan wisatawan Cina berkunjung tanpa paspor untuk setengah hari perjalanan, kata media Cina, Senin, saat negara terkucil itu mencari mata uang asing setelah gelombang hukuman internasional.
Kunjungan bebas paspor sejak Sabtu itu memberi kesempatan wisatawan China dari kota perbatasan Dandong ke Sinuju, Korea Utara, dengan daerah yang disiapkan seluas 30.000 meter persegi, kata kantor berita Xinhua. Wisatawan harus bepergian dalam paket khusus.
Pelancong membayar senilai 350 yuan (sekitar Rp 520 ribu) untuk perjalanan tersebut. Pengelola, perusahaan perjalanan Cina, mengatakan kepada Xinhua bahwa daerah wisata itu akan tumbuh menjadi seluas 130.000 meter persegi pada masa mendatang untuk menampung lebih banyak wisatawan.
Sekitar 10.000 wisatawan Cina ke Korea Utara dari Dandong setiap hari pada saat ramai kunjungan, kata Xinhua. Cina adalah sekutu besar tunggal Korea Utara dan yang paling penting sebagai mitra dagang, tetapi Cina juga menyetujui larangan nuklir sebagai program senjata.
Cina mendukung sanksi internasional terhadap Korea Utara tahun ini setelah melakukan uji coba nuklir keempat kali. Namun, pada akhir pekan lalu, Cina mengkritik keputusan Amerika Serikat, yang memberikan daftar hitam kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong-un untuk pelanggaran hak asasi manusia.
Pakar internasional percaya bahwa sanksi yang diberikan kepada Korea Utara di sektor perbankan serta pengiriman dan perdagangan sumber daya alam cukup membuat Korea Utara kesulitan dalam mendapatkan pemasukan mata uang asing.