REPUBLIKA.CO.ID, MANAGUA -- Presiden Nikaragua, Daniel Ortega, tampaknya akan kembali menjabat posisi presiden untuk ketiga kalinya. Ia mengamankan 70 persen suara dalam perhitungan suara pemilu sementara pada Ahad (6/11).
Mantan pemberontak sayap kiri ini masih cukup populer karena program-program sosial dan stabilitas ekonominya. Ia sudah diprediksi menang kembali karena rivalnya tidak cukup kuat.
Istrinya, Rosario Murillo, mendampinginya di posisi wakil presiden. Hasil pemungutan suara menunjukan 71,3 persen suara mendukung Ortega. Meski suara yang masuk baru 21,3 persen.
Para kritikus menyebut Ortega memanipulasi sistem politik untuk tetap berkuasa. Namun, kontributor BBC menyebut kemenangan Ortega tidak terlalu mengejutkan. Presiden satu ini dinilai memperbaiki negara.
Banyak pihak menilai perkembangan ekonomi yang stabil dan rendahnya angka kekerasan membuat Nikaragua lebih sukses dari negara-negara tetangganya seperti El Salvador dan Honduras.
Seperti ditulis BBC, Ortega terlihat tiba di tempat pemungutan suara di ibukota Managua bersama istrinya. "Ini adalah suara untuk perdamaian, stabilitas dan keamanan bagi keluarga-keluarga Nikaragua," kata Ortega.
Ada lima kandidat lain yang ikut memeriahkan bursa calon pemimpin. Namun mereka tampak tak bisa menyaingi Ortega. Sejumlah kelompok oposisi telah mendesak boikot pemilu. Pihak internasional tidak diizinkan untuk memantau pemilihan.
Ekonomi Nikaragua telah berkembang dua kali lipat dibanding rata-rata negara Amerika latin lainnya. Namun negara ini masih perlu suntikan investasi asing.