REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Thailand pada Sabtu (17/11) mengangkat kapal tenggelam yang menewaskan 47 wisatawan Cina pada Juli lalu. Para pejabat mengatakan, pengangkatan ini merupakan bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung untuk mengetahui penyebab kapal terbalik.
"Phoenix merupakan bagian penting dari bukti untuk menentukan sebab kecelakaan," kata Wakil kepala Biro Kepolisian Turis, Mayor Jenderal Surachate Hakparn kepada wartawan. "Manakala perkara ini final, kepercayaan wisawatan Cina akan pulih," kata dia dalam pernyataan terpisah.
Kapal Phoenix tenggelam di laut dalam Juli di luar perairan pulau Phuket, Thailand. Kapal tersebut membawa 89 turis dan 12 awak. Kapal membawa para penumpang tersebut setelah mereka berwisata di sebuah pulau kecil untuk berenang dan snorkelling.
Usaha pertolongan awal ditangguhkan karena kondisi cuaca. Kecelakaan yang menimpa kapal Phoenix itu merupakan bencana terburuk di Thailand terkait wisatawan dalam beberapa tahun dan mengarah kepada penurunan tajam jumlah wisatawan Cina pada bulan berikutnya.
Jumlah wisatawan dari Cina yang mengunjungi Thailand termasuk terbesar, dan tahun lalu jumlahnya hampir sepertiga dari 35,38 juta pengunjung.
Pariwisata menyumbang sekitar 12 persen kepada ekonomi Thailand, terbesar kedua di Asia Tenggara. Dengan demikian sektor ini adalah pendorong kunci dari pertumbuhan ekononomi negara itu.
Pemerintah Thailand telah berjuang memulihkan sektor pariwista dengan pemberlakukan berbagai skim seperti pemberian keringanan biaya visa.
"Kami ingin dapatkan kebenaran (tentang Phoenix)," kata Surachate. Usaha itu menunjukkan komitmen kepada sanak keluarga penumpang yang tewas dan akan membantu memulihkan kepercayaan pariwisata di Thailand, kata dia.