Selasa 03 Nov 2020 23:30 WIB

DPR: Kurangnya Dialog Timbulkan Perdebatan UU Ciptaker

Anggota DPR sebut kurangnya dialog munculkan perdebatan UU Cipta Kerja

Politikus Partai Nasdem Taufik Basari
Foto: Republika/Prayogi
Politikus Partai Nasdem Taufik Basari

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi Nasdem, Taufik Basari mengatakan kurangnya ruang dialog dan adanya rasa saling curiga memunculkan banyak penolakan dan perdebatan atas Undang-Undang Cipta Kerja.

"Selain itu, kurangnya sosialisasi UU Ciptaker juga membuat gelombang penolakan dan protes setelah disahkan," kata Taufik Basari di Bandarlampung, Selasa (3/11).

Baca Juga

Oleh karena itu, dirinya pun telah meminta kepada pemerintah dan anggota DPR lainnya agar tidak menaruh curiga terhadap aksi mahasiswa dan masyarakat saat mereka menyampaikan aspirasi ataupun pendapatnya. "Kalau kita saling curiga satu sama lain maka tidak akan pernah terjadi ruang untuk berdialog," ujarnya.

Ia pun membuka diri kepada siapapun yang ingin mengajaknya diskusi terkait UU Ciptaker ini, termasuk kepada mahasiswa sebab isi dari Omnibus Law ini memang sangat tebal dan masih banyak yang harus dibahas di dalamnya. "Di beberapa kesempatan saya sering sampaikan kepada mahasiswa bila saya bersedia disidang mereka dan siap mengadakan diskusi-diskusi dengan tema khusus yang ada di UU Ciptaker," katanya.

Menurutnya, kedatangannya ke Universitas Lampung (Unila) memang untuk melakukan dialog dengan mahasiswa guna membangun komunikasi yang sempat tersumbat.

"Saya ke sini bukan untuk mempengaruhi pandangan mahasiswa kepada UU Ciptaker, tapi ingin berdialog karena kalau ini tidak dilakukan permasalahan akan mutar-mutar di situ," katanya.

Taufik mengatakan bahwa dengan terbukanya ruang dialog maka sesuatu yang kontroversi ataupun pro kontra serta miskomunikasi dapat dibicarakan dengan baik.

"Yang jelas diskusi ini adalah satu hal yang positif dimana kita memulai budaya untuk berdialog karena ini merupakan bagian dari kita untuk membangun peradaban," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement