Senin 21 Dec 2020 15:57 WIB

Seoul Larang Pertemuan Lebih dari Empat Orang

Larangan pertemuan berlaku untuk semua acara di dalam dan luar ruangan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Petugas menyemprot disinfektan di jalan sekitar Gereja Sarang Jeil di Seongbuk, Korsel. Seoul dan sekitarnya, melarang pertemuan lebih dari empat orang selama liburan Natal dan Tahun Baru. Ilustrasi.
Foto: EPA
Petugas menyemprot disinfektan di jalan sekitar Gereja Sarang Jeil di Seongbuk, Korsel. Seoul dan sekitarnya, melarang pertemuan lebih dari empat orang selama liburan Natal dan Tahun Baru. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Ibu kota Korea Selatan, Seoul dan sekitarnya, melarang pertemuan lebih dari empat orang selama liburan Natal dan Tahun Baru. Aturan ini diterapkan karena negara itu mencatat jumlah kematian harian tertinggi akibat virus corona pada Senin (21/12).

Pemerintah telah menolak seruan untuk memberlakukan karantina nasional yang ketat. Akan tetapi otoritas Seoul, Provinsi Gyeonggi, dan kota Incheon memerintahkan pembatasan pertemuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dimulai dari 23 Desember hingga 3 Januari.

Baca Juga

"Kami tidak dapat mengatasi krisis saat ini tanpa mengurangi infeksi klaster yang menyebar melalui pertemuan pribadi dengan keluarga, teman dan kolega," kata penjabat wali kota Seoul Seo Jung-hyup.

"Ini adalah kesempatan terakhir untuk menghentikan penyebaran," imbuhnya.

Larangan pertemuan berlaku untuk semua acara di dalam dan luar ruangan kecuali pemakaman dan pernikahan. Saat ini mereka melarang pertemuan lebih dari sembilan orang. Gabungan dua kota dan provinsi tersebut menyumbang sekitar setengah dari 51 juta penduduk Korea Selatan.

Di Seoul, restoran dan tempat serupa menyumbang 41,4 persen dari infeksi klaster selama empat pekan terakhir. Kemudian diikuti oleh 16,9 persen dari kantor, 15,5 persen dari tempat ibadah, dan 12,3 persen dari fasilitas medis dan panti jompo. Demikian menurut data pemerintah daerah.

Polisi menggerebek tempat-tempat yang diduga melanggar aturan jarak sosial pada Jumat, menuntut 35 orang, kata kota itu dalam sebuah pernyataan. Hingga tengah malam pada Ahad ada 24 kematian tambahan, sehingga total negara itu menjadi 698, kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea.

Hanya ada empat tempat tidur unit perawatan intensif yang tersisa di wilayah Seoul yang lebih besar pada Ahad, menurut data kota. Pemerintah telah memerintahkan rumah sakit swasta untuk membebaskan lebih dari 300 tempat tidur bagi pasien virus corona dan telah mengalokasikan 4,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 63,9 miliar untuk mengompensasi fasilitas tersebut.

Ada 926 kasus virus corona lagi pada tengah malam pada Ahad, turun dari rekor tertinggi 1.097 pada hari sebelumnya. Secara keseluruhan Korea Selatan telah melaporkan 50.591 kasus sejak pandemi dimulai.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement