Pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson telah dikritik karena sering melakukan pembalikan selama pandemi, termasuk menunda penguncian selama gelombang pertama pada Maret dan meninggalkan sistem untuk memberikan nilai sekolah tanpa ujian.
Rumah sakit sementara 'Nightingale' di lokasi seperti pusat konvensi adalah salah satu upaya yang sukses, dibangun oleh militer dalam hitungan hari. Fasilitas itu hampir tidak digunakan tetapi tetap siaga.
Laporan Sky News mengatakan unit perawatan intensif dari tiga rumah sakit London penuh pada Malam Tahun Baru, memaksa pasien dipindahkan ke rumah sakit lain untuk perawatan kritis. "Untuk mengantisipasi tekanan yang meningkat dari penyebaran infeksi varian baru, NHS Wilayah London diminta memastikan Nightingale diaktifkan kembali dan siap menerima pasien jika diperlukan," kata juru bicara National Health Service (NHS).
Royal College of Nursing memperingatkan negara tersebut tidak memiliki cukup perawat untuk mengelola fasilitas baru, terutama dengan banyak yang sakit karena virus atau terpaksa diisolasi. Mengenai sekolah, pemerintah mengatakan harus menutup semua sekolah dasar di ibu kota setelah meninjau tingkat penularan.
Pada Rabu, Williamson telah menguraikan rencana menunda pembukaan kembali sekolah menengah tetapi membuka sebagian besar sekolah dasar, termasuk di sebagian besar ibu kota, tepat setelah liburan Natal. Partai Buruh oposisi mengatakan pembalikan menit-menit terakhir akan menyebabkan kekacauan bagi para orang tua.