REPUBLIKA.CO.ID, SHANDONG -- Indonesia mempromosikan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Shandong, China. Promosi ini diusung Kedutaan Besar RI (KBRI) di Beijing dengan mengikuti acara "ASEAN-China (Shandong) SME Conference for Cooperation and Development", 28 Mei lalu. Acara digelar atas kerja sama Pemerintah Provinsi Shandong dengan ASEAN-China Centre (ACC).
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Duta Besar (Dubes) RI Beijing, Djauhari Oratmangun. Ia menyampaikan perkembangan dan potensi kerja sama ekonomi Indonesia-China khususnya di sektor UKM. Dalam acara itu, Djauhari menekankan, “Betapa pentingnya peningkatan kerja sama digitalisasi UKM untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi global di masa maupun pascapandemi.”
Menurut keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (2/6), konferensi juga dihadiri oleh dubes Laos, dubes Kamboja, dubes Malaysia, Sekretaris-Jenderal ACC, Wakil Sekretaris-Jenderal Komunitas Ekonomi ASEAN, perwakilan dari Filipina, Thailand, dan Vietnam. Acara juga diikuti para pejabat tinggi Pemprov Shandong, kalangan pengusaha China, dan negara-negara ASEAN termasuk Indonesia secara daring maupun luring.
Rangkaian konferensi meliputi sesi promosi TTI, seminar, pameran foto, dan business matching dengan peserta daring dan luring berjumlah sekitar 300 orang. Dalam sesi promosi TTI, Atase Perdagangan KBRI Beijing memaparkan potensi peningkatan kerja sama kedua negara khususnya di bidang ekonomi.
Sejumlah pengusaha Indonesia turut berpartisipasi secara daring dalam business matching yang dibagi dalam sektor pendidikan, pariwisata, mesin, makanan, serta perdagangan dan investasi. PT Jababeka juga turut berpartisipasi secara langsung dan bertemu dengan mitra-mitra pengusaha China.
Delegasi ASEAN kemudian mengunjungi ASEAN International Eco-City Exhibition Centre yang berada di Qihe County, Kota Dezhou, Provinsi Shandong. Pemerintah Kota Dezhou berharap kerja sama dengan ASEAN dapat membuka kesempatan lebih besar untuk pasar ASEAN di wilayah timur China dan sebaliknya.
ASEAN merupakan mitra dagang terbesar Provinsi Shandong. Pada tahun 2020, impor dan ekspor Provinsi Shandong ke ASEAN mencapai nilai 4,79 miliar dolar AS. Ini meningkat 24,4 persen atau menyumbang 13,7 persen dari total nilai ekspor dan impor Provinsi Shandong pada 2020.
Kerja sama Provinsi Shandong dengan Indonesia telah dimulai sejak 2002. Ini terjalin saat kunjungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ke Shandong.