Senin 13 Dec 2021 15:35 WIB

Selusin Perusahaan China di Zhejiang Setop Produksi, Ada Apa?

Lebih dari selusin perusahaan di Zhejiang China stop produksi sementara

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Seorang pekerja memindahkan suku cadang untuk membuat gearbox di pabrik. Lebih dari selusin perusahaan di Zhejiang China stop produksi sementara. Ilustrasi.
Foto: AP/Ng Han Guan
Seorang pekerja memindahkan suku cadang untuk membuat gearbox di pabrik. Lebih dari selusin perusahaan di Zhejiang China stop produksi sementara. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ZHEJIANG -- Lebih dari satu lusin perusahaan China menghentikan operasi pabrik mereka di Provinsi Zhejiang. Penghentian operasi itu dilakukan setelah pemerintah setempat memberlakukan peraturan pembatasan sosial Covid-19. Hal ini menyebabkan saham mereka merosot.

Pada Senin (13/12) Zhejiang melaporkan dari 6 hingga 12 Desember terdapat 173 kasus infeksi baru dengan gejala. Lonjakan ini menandai wabah domestik pertama di provinsi itu tahun ini. Pada Oktober lalu Zhejiang hanya melaporkan satu kasus infeksi.

Baca Juga

Sejumlah perusahaan seperti Ningbo Homelink Eco-Itech Co Ltd, Zhejiang Zhongxin Fluoride Materials Co Ltd, Zhejiang Jingsheng Mechanical & Electrical Co Ltd, dan Zhejiang Fenglong Electric Co mengumumkan menghentikan sementara produksi mereka. Saham perusahaan-perusahaan itu turun tajam pada Senin pagi.

Zhejiang Chunhui Intelligent Control Co Ltd dan Zhejiang Yankon Group Comenderita kerugian terbesar. Saham mereka turun tujuh persen lebih.

Perusahaan produsen plastik Ningbo Homelink mengatakan telah menangguhkan produksinya di Kota Ningbo sesuai dengan permintaan pemerintah setempat. Perusahaan itu mengatakan akan mengambil langkah untuk meminimalkan dampak negatif pada bisnisnya.

Produsen perangkat sistem ventilasi Zhejiang Jindun Fans Co mengatakan produksi di cabangnya di Kota Shaozing, Zhejiang akan ditangguhkan sesuai dengan kebijakan anti-virus pemerintah setempat. Perusahaan itu mengatakan sejumlah pengiriman produk akan tertunda.

Menurut perusahaan, langkah ini berdampak pada bisnis bulan ini. Akan tetapi dampak pada hasil tahunan akan terbatas.

Semua perusahaan itu mengumumkan penghentian sementara produksinya berdasarkan permintaan pemerintah daerah. Pemerintah daerah juga akan memutuskan kapan pabrik-pabrik dapat beroperasi kembali.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement