Jumat 13 Jan 2023 17:08 WIB

Boeing 737 MAX Lakukan Penerbangan Penumpang Pertama di China Sejak 2019

China Southern menerbangkan Boeing 737 MAX dari Guangzhou ke Zhengzhou.

Red: Friska Yolandha
Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat bagasi pesawat milik maskapai China Southern yang terparkir di apron Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (4/2/2020). Sebuah Boeing Co 737 MAX melakukan penerbangan penumpang pertamanya di China dalam hampir empat tahun pada hari Jumat (13/1/2023).
Foto:

Boeing pada bulan Oktober mengatakan pihaknya memiliki 138 pesawat lagi yang diproduksi untuk maskapai China yang berada di Amerika Serikat menunggu untuk dikirim. Dikatakan telah mulai memasarkan ulang jet ke maskapai lain mengingat tidak ada tanda-tanda konkret bahwa maskapai China akan menerima pesawat dalam waktu dekat.

Pasar penerbangan domestik China telah tertekan pada 2022 karena penguncian sporadis yang dirancang untuk meredam COVID-19. Akan tetapi permintaan meningkat sekarang karena kontrol COVID telah ditinggalkan.

Analis Citi Jason Gursky mengatakan kembalinya MAX adalah langkah pertama bagi Boeing dalam menormalkan operasinya di China, dan dapat membuka pintu untuk pengiriman pesawat baru. "Boeing menyarankan pada hari investor November 2022 bahwa target keuangan jangka panjangnya tidak mempertimbangkan pengiriman pesawat baru ke China," katanya dalam sebuah catatan kepada klien pada hari Rabu, menambahkan bahwa perubahan dalam situasi itu akan membuat targetnya berkurang secara signifikan. berisiko.

Boeing tertinggal jauh di belakang Airbus SE dalam pengiriman ke pasar pesawat terbesar di dunia. Ini karena sebagian besar MAX yang di-grounded.

Pada 2022, Boeing mengirimkan delapan pesawat ke China sementara Airbus mengirimkan lebih dari 100.

 

Boeing telah benar-benar dibekukan dari pesanan baru dari China sejak 2017. Sedangkan maskapai milik negara tahun lalu menempatkan pesanan besar untuk hampir 300 pesawat Airbus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement