"Kota itu dirampas hanya dalam waktu 48 jam. Puluhan ribu penduduk Turki di kota itu menghilang, dan kebanyakan dari mereka dibunuh dengan cara diamputasi kepala mereka, lengan dan kaki, terbunuh karena nafsu gila orang Yunani akan darah," ungkap Howarth.
Pemberontak tidak hanya membunuh penduduk kota, tetapi mereka dengan cepat menargetkan keluarga Muslim Turki lainnya yang tinggal di pertanian atau di komunitas terpencil, dan membakar mereka hidup-hidup di rumah mereka.
Juga membunuh mereka yang meninggalkan rumah mereka dan mencoba berlindung di kota terdekat.
Pemberontak Yunani kala itu bersenjatakan tongkat, parang dan senapan. Mereka membunuh, menjarah, dan membakar.
Mereka menunggu dan mengawasi setiap orang yang bukan orang Kristen Yunani. Sementara sekelompok 400 orang Turki mencoba pergi ke laut untuk melarikan diri.
Namun orang-orang Turki itu ditipu para pemberontak Yunani yang menyediakan perahu dengan dalih untuk membawa mereka. Pada akhirnya, ratusan orang Turki tersebut dikejutkan kelompok pemberontak Yunani yang membunuh dan membakar mereka.
Diperkirakan, ada sekitar 25 ribu Muslim dan beberapa orang Yahudi yang dibunuh dalam peristiwa itu. Perkiraan lain menyebutkan, antara 10 ribu dan 32 ribu orang dibantai.
Ada pula yang menyampaikan, sebelum pembantaian terjadi, ada lebih dari 90 ribu Muslim dan sejumlah orang Yahudi yang tinggal di Peloponnese, dan mereka semua menghilang selama pembantaian.
Sumber: arabicpost