Jumat 23 Feb 2024 18:41 WIB

Rusia: AS tak Punya Pengaruh Nyata Terhadap Israel

Upaya diplomatik AS terhadap penyelesaian konflik Israel-Palestina dinilai sia-sia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Reiny Dwinanda
Warga Palestina menyaksikan kehancuran akibat serangan Israel di Jalur Gaza di Rafah pada Senin, 12 Februari 2024.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan, upaya diplomatik Amerika Serikat (AS) terhadap penyelesaian konflik Israel-Palestina sia-sia. Menurutnya, Washington pun tak bisa memberikan tekanan nyata pada Israel.

"Upaya diplomasi yang dilakukan Washington dengan alasan yang terus-menerus diulangi oleh rekan-rekan Amerika kami, tidak membuahkan hasil sejauh ini. Jelas bahwa Washington tidak memiliki pengaruh nyata terhadap Pemerintah Israel," kata Nebenzia, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS, Kamis (22/2/2024).

Baca Juga

 

Nebenzia mengungkapkan, sejauh ini Israel masih teguh melanjutkan operasi militernya di Jalur Gaza. Selain itu, Tel Avivi pun terus menyerukan agar negara-negara menarik dukungannya terhadap Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Hal itu menyusul dugaan keterlibatan sejumlah staf UNRWA dalam serangan Hamas ke Israel pada Oktober tahun lalu. UNRWA adalah badan utama yang menyediakan kebutuhan esensial bagi jutaan pengungsi Palestina.

Sebelumnya, Nebenzia telah mengkritik tajam langkah AS yang kembali memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB tentang seruan gencatan senjata di Jalur Gaza. Dia menilai, Washington terus memberikan izin membunuh kepada Israel.

"Aljazair menyelenggarakan diskusi dengan iktikad baik untuk menghasilkan rancangan resolusi, namun AS pada dasarnya mengeluarkan ultimatum, dengan menyatakan rancangan tersebut berbahaya karena akan menghambat pembicaraan yang sedang berlangsung," kata Nebenzia, Selasa (20/2/2024), dikutip laman kantor berita Palestina, WAFA.

Aljazair adalah pihak yang menyusun rancangan resolusi terbaru tentang seruan gencatan senjata di Gaza. Pembicaraan yang disinggung Nebenzia dalam pernyataannya adalah terkait negosiasi gencatan senjata Israel-Hamas yang dimediasi AS, Qatar, dan Mesir. Dia mengisyaratkan dukungan Rusia terhadap gencatan senjata di Gaza.

"Opini publik tidak akan lagi memaafkan Dewan Keamanan jika tidak bertindak," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement