Orang yang jelek budi pekertinya (akhlaknya) tidak mempunyai derajat yang tinggi, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW sebagai berikut.
"Budi pekerti yang jelek itu tercela, dan yang paling buruk diantara kalian adalah orang yang paling jelek budi pekertinya." (HR Khatib)
Askari juga telah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya sebagai berikut. "Sungguh budi pekerti yang jelek, itu dapat merusak amal perbuatan, sebagaimana cuka merusak madu."
Imam Thabrani juga telah meriwayatkan sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya sebagai berikut. "Hamba Allah yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling baik budi pekertinya."
Ali bin Abi Thalib Radhuayalahu anhu juga mengatakan di dalam syairnya di dalam Bahar Basith sebagai berikut.
"Sungguh budi pekerti yang mulia itu suci, yaitu pertama, akal. Kedua, agama. Ketiga, ilmu. Keempat, rendah hati. Kelima, dermawan. Keenam, makrifat. Ketujuh, berbuat baik. Kedelapan, sabar, Kesembilan, bersyukur. Kesepuluh, lemah lembut."
Hal yang dimaksud dengan akal dalam syair ini adalah sebagaimana yang dikemukakan dalam sebuah hadits, yaitu menjauhi setiap yang diharamkan oleh Allah SWT dan mengerjakan setiap yang diwajibkan oleh-Nya.
Dilansir dari kitab Nashaihul Ibad yang diterjemahkan Abu Mujaddidul Islam Mafa dan diterbitkan Gitamedia Press, 2008.