Rabu 08 May 2024 15:23 WIB

4 Wanita yang Sudah Pasti Jadi Penghuni Surga

Wanita penghuni surga adalah sholihah dan yang memelihara kehormatannya.

Rep: mgrol151/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi wanita shalihah.
Foto:

Ketiga, Asiyah Binti Muzahim 

Asiyah adalah istri Firaun yang paling zalim dan kafir, namun dia beriman kepada Allah SWT. Asiyah binti Muzahim seorang tokoh luar biasa dalam sejarah Islam menjadi teladan keberanian, keimanan, dan ketangguhan. 

Terlahir dari keluarga bangsawan, ia menjadi terkenal karena pengabdiannya yang tak tergoyahkan kepada Allah dan kasih sayang terhadap kemanusiaan.

Asiyah  memilih untuk meninggalkan semua kekayaan dan posisinya sebagai Ratu karena keyakinannya kepada Allah dan menerima torture dari Fir'aun.

Dalam Alquran, Allah menyebutnya sebagai "contoh bagi orang-orang beriman" dan menyebutkan doanya untuk rumah di surga di dekat Allah. Berikut bunyi suratnya:

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ آمَنُوا امْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

Dan Allah membuat istri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim. (QS. Thamrin: 11). 

Asiyah tetap teguh dalam iman dan komitmennya yang tak tergoyahkan kepada Allah, sehingga Allah menyimpan doanya dalam Alquran Surat Thamrin ayat 11 tersebut. 

Keempat, Fatimah Binti  Muhammad

Fatimah lahir di Mekah pada masa awal penyebaran Islam. Sebagai anak perempuan Nabi Muhammad dan Khadijah, ia tumbuh dalam lingkungan yang penuh keberkahan dan keteladanan.

Fatimah juga sebagai salah satu  pendukung besar ayahnya dan merupakan teladan iman, kerendahan hati, kemurnian dan pengorbanan. Nabi Muhammad bersabda, yang artinya: “Fatimah adalah bagian dari diriku, dan siapa yang membuatnya marah, maka dialah yang membuatku marah.” (Sahih Al Bukhari).

Dalam hadis dijelaskan:

رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَأَلْتُهَا عَنْ بُكَائِهَا وَضَحِكِهَا قَالَتْ أَخْبَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ يَمُوتُ فَبَكَيْتُ ثُمَّ أَخْبَرَنِي أَنِّي سَيِّدَةُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ إِلَّا مَرْيَمَ بِنْتَ عِمْرَانَ فَضَحِكْتُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ

Rasulullah ﷺ memanggil Fatimah, kemudian beliau berbisik kepadanya, tiba-tiba Fatimah menangis, kemudian beliau berbicara kepadanya (yang kedua kali), dan dia tersenyum.” Ummu Salamah melanjutkan; “Ketika Rasulullah ﷺ meninggal dunia, maka aku bertanya kepadanya perihal sesuatu yang membuatnya menangis dan tersenyum.” Fatimah berkata; “Rasulullah ﷺ telah mengabariku bahwa beliau akan meninggal dunia, maka aku menangis, kemudian beliau memberitahukan bahwa aku adalah wanita penghulu syurga selain kepada Maryam binti Imran, maka aku pun tersenyum.” (HR. Tirmidzi).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement