Kamis 20 Jun 2024 21:13 WIB

Laporan: Lebih dari 1.000 Jamaah Haji Meninggal di Tengah Cuaca Panas Ekstrem Saudi

Lebih dari 658 korban meninggal dilaporkan dari Mesir.

Red: Teguh Firmansyah
Umat Muslim berjalan menuju Arafah untuk melakukan wukuf saat pelaksanaan puncak ibadah haji di Makkah, Arab Saudi, Sabtu (15/6/2024). Jutaan umat muslim berkumpul di Padang Arafaf untuk melaksanakan prosesi wukuf.
Foto:

Seorang pejabat Mesir yang berbicara kepada AFP mengatakan tingginya angka kematian di Mesir “pasti” didorong oleh banyaknya jamaah haji yang tidak terdaftar.

“Jemaah haji tidak teratur menyebabkan kekacauan besar di kamp-kamp jamaah haji Mesir, menyebabkan runtuhnya layanan,” kata pejabat yang mengawasi misi haji Mesir.

“Para peziarah pergi tanpa makanan, air atau AC untuk waktu yang lama,” kata pejabat tersebut, seraya menambahkan bahwa banyak orang meninggal karena mereka tidak memiliki tempat untuk berlindung.

Sekitar 1,8 juta jamaah menunaikan ibadah haji pada tahun ini. Menurut otoritas Saudi, sebanyak 1,6 juta di antaranya berasal dari luar negeri.

Pada Hari Arafah yang jatuh pada hari Sabtu, para jamaah menghabiskan sepanjang hari di dekat bukit yang dikenal sebagai Gunung Arafat (Gunung Rahmat), tempat Nabi Muhammad menyampaikan khotbah terakhirnya.

Pejabat Saudi menyarankan jamaah untuk menggunakan payung, tetap terhidrasi dan menghindari paparan sinar matahari selama jam-jam terpanas.

Ibadah haji tahunan yang merupakan salah satu dari lima rukun Islam semakin terdampak oleh perubahan iklim.

Sebuah penelitian di Saudi baru-baru ini menemukan bahwa suhu di daerah tempat ibadah haji dilakukan meningkat sebesar 0,4 derajat celsius setiap dekade.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement