UAH meminta ketiganya untuk menyebutkan apa-apa yang dihafal dari kitab suci agama mereka. Kemudian, seorang mahasiswi bernama Marya menyebutkan kutipan dari Yohanes 3: 16, yakni "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Setelah mengapresiasi Marya, UAH lalu merespons kutipan tersebut. "Baik-baik, terima kasih. Nah, (untuk) yang orang Islam, tahu enggak ayat Alquran, terkait dengan Isa atau Yesus Kristus (bagi umat Nasrani)? Di Alquran surah ke-19, surah Maryam, di ayat ke-31. Siapa yang hafal?" kata mubaligh ini.
وَّجَعَلَنِىۡ مُبٰـرَكًا اَيۡنَ مَا كُنۡتُۖ وَاَوۡصٰنِىۡ بِالصَّلٰوةِ وَالزَّكٰوةِ مَا دُمۡتُ حَيًّا
Artinya, "Dan Dia (Allah) menjadikan aku (Isa) seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup."
"UAH sesungguhnya menyampaikan koreksinya secara halus; termasuk memberikan kesempatan bagi audiens mahasiswa Muslim untuk menyempurnakan bacaan ayat yang disampaikannya. Jadi, sama sekali bukan pemotongan ayat, apalagi mencampur-adukkan antara Alquran dan Injil," demikian pernyatan Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, yang diterima Republika, Sabtu (5/10/2024).