Jumat 20 Jul 2012 12:54 WIB

Wali Kota: Irak Tutup Perbatasan Utama dengan Suriah

Seorang anak laki-laki Suriah berjalan melewati sebuah rumah yang terbakar di desa Taremseh.
Foto: AFP
Seorang anak laki-laki Suriah berjalan melewati sebuah rumah yang terbakar di desa Taremseh.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD - Irak telah menutup pos perbatasan utamanya setelah gerilyawan Suriah menguasai tempat penyeberangan Abu Kamal, kata seorang wali kota setempat pada Kamis (19/7).

"Pos Qaim, di seberang Abu Kamal, ditutup dan sekarang berada di bawah kendali militer Irak," kata Wali Kota Qaim, Fahan Fitaihan, sebagaimana dikutip Reuters.

Tentara Irak juga telah mengambil-alih pos lain di dekatnya dari pejabat bea-cukai Irak, katanya. Ia menyatakan Tentara Suriah Bebas telah mengibarkan benderanya di wilayah lain perbatasan.

Gerilyawan Suriah juga menguasai dua pos penyeberangan utama di perbatasan dengan Turki dan pos Abu Kamal di perbatasan dengan Irak, Kamis. Itu untuk pertama kali penentang Presiden Bashar al-Assad merebut wilayah perbatasan negeri tersebut.

Hakim az-Zamili, pemimpin Komite Pertahanan dan Keamanan di Parlemen Irak, memberitahu stasiun televisi setempat gerilyawan Suriah menguasai pos penyeberangan Abu Kamal, di jalan raya Baghdad-Damaskus dan satu jalur penting perdagangan di Timur Tengah.

Seorang petempur gerilyawan Suriah dan juru bicara oposisi mengatakan gerilyawan merebut kendali atas bangunan imigrasi dan bea-cukai di wilayah Suriah di gerbang perbatasan Turki utara, Bab al-Hawa, dan para pegiat mengatakan pos penyeberangan Jarablus juga jatuh ke tangan gerilyawan.

Gerilyawan telah berusaha merebut Bab al-Hawa, pos penyeberangan penting komersial, selama 10 hari tapi dengan susah-payah baru mampu mengusir tentara setelah pertempuran Kamis, kata gerilyawan.

Gambar yang menurut pegiat direkam di Bab al-Hawa memperlihatkan gerilyawan sedang naik ke atap bangunan di tempat penyeberangan itu dan merobek gambar Bashar al-Assad.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement