Jumat 11 Mar 2016 06:31 WIB

Korut Hentikan Semua Kesepakatan dengan Korsel, Ada Apa?

Red: Bilal Ramadhan
Bendera Korea Selatan dan Korea Utara. Ilustrasi
Foto: gallerychip.com
Bendera Korea Selatan dan Korea Utara. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara mengatakan untuk menghentikan semua kesepakatan dengan Korea Selatan terkait semua proyek kerjasama ekonomi dan berniat "melikuidasi" semua aset perusahaan swasta dan pemerintah Korea Selatan yang tertinggal di wilayahnya.

Aset-aset itu kebanyakan berada di kawasan industri bersama Kaesong yang kegiatannya dibekukan oleh Korea Selatan bulan lalu sebagai hukuman atas peluncuran roket dan percobaan nuklir yang dilakukan pihak utara belum lama ini, demikian pula yang berada di kawasan pariwisata Gunung Kumgang.

Komite Untuk Perdamaian dan Reunifikasi Utara yang menangani segala urusan antar-Korea, juga mengeluarkan ancaman terhadap pemimpin Korea Selatan yang belum secara gamblang diuraikan dengan menyebut akan "meluluhkan Park Geun-hey dan partainya".

Sementara itu juru bicara pemerintah Jepang pada Kamis mengatakan sedang menjalin kerjasama erat dengan negara-negara seperti Amerika Serikat dan Korea Selatan untuk mendesak Korea Utara agar berhenti melakukan tindakan provokatif.

Menteri Sekretaris Kabinat Jepang Yoshihide Suga dalam jumpa pers mengatakan bahwa pemerinah terus waspada dan mempersiapkan segala hal yang diperlukan.

Korea Utara kembali menembakkan dua peluru jarak dekat ke laut di sebelah timur kota Wonsan, Kamis yang meluncur sejauh 500 km, menurut militer Korea Selatan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement