Selasa 17 May 2016 06:30 WIB

Kematian Kecelakan Motor Meningkat, Polisi Victoria Gelar Razia

Polisi akan melakukan razia terhadap pengendara motor di Victoria, Australia..
Foto: abc
Polisi akan melakukan razia terhadap pengendara motor di Victoria, Australia..

REPUBLIKA.CO.ID, VICTORIA -- Kepolisian di negara bagian Victoria (Australia) akan melakukan engendara motor setelah dalam lima bulan terakhir terjadi kecelakaan yang menewaskan 29 orang pengendara roda dua.

Padahal di 2015, sepanjang dua belas bulan, yang meninggal adalah juga 29 orang.

Polisi menggelar operasi Motus mulai Senin (16/5) dengan sasaran utama mereka yang ngebut, mengendarai di bawah pengaruh alkohol, mengendarai di bawah pengaruh narkoba, dan keselamatan jalan raya lainnya.

Assistant Commissioner Doug Fryer mengatakan dari 29 kematian pengendara roda dua tahun ini di Victoria, kebanyakan disebabkan kesalahan pengemudi.

"Sejak awal tahun, kita melihat begitu tingginya angka kecelakaan pengendara motor. Kami tahu beberapa diantara mereka tidak memiliki SIM. Ada juga yang ngebut. Yang lain juga karena ceroboh dan tidak konsentrasi. Tidak konsentrasi ketika mengendarai motor dengan kecepatan 100 km per jam sering berakibat fatal," kata Fryer.

Polisi akan menggunakan sepeda motor jenis baru yang lebih ringan sehingga mereka bisa mengendarai lebih cepat di jalanan yang padat untuk menghentikan kendaraan yang mereka curigai melanggar aturan.

Fryer mengatakan banyak pengendara motor di Melbourne terutama di daerah yang rawan kecelakaan seperti Eastern Freeway dan Kings Way diberhentikan oleh polisi dan SIM dan kelengkapan lain diperiksa.

"Kami hanya meminta semua pengendara mengendarai sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki dan juga SIM yang ada sehingga mereka aman di jalan," katanya.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-05-16/kematian-kecelakan-motor-meningkat-polisi-victoria-akan-razia-pengendara-motor/1580702
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement