Rabu 21 Dec 2016 05:55 WIB

PBB Rencanakan Perundingan Damai Suriah pada Februari

Red: Agus Yulianto
Utusan khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Suriah Staffan de Mistura.
Foto: Martial Trezzini/Keystone via AP
Utusan khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Suriah Staffan de Mistura.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Suriah merencanakan perundingan damai pada Februari di Jenewa setelah Dewan Keamanan PBB memutuskan mengirim pengamat ke Aleppo yang sedang dilanda perang.

Staffan de Mistura ingin mengumumkan bahwa PBB berniat menggelar perundingan itu di Jenewa pada 8 Februari 2017, menurut pernyataan juru bicaranya yang dikutip kantor berita AFP.

"Utusan khusus meyakini penting membangun momentum awal ini dengan langkah-langkah lanjutan," kata juru bicara De Mistura merujuk pada pengesahan resolusi untuk memantau evakuasi dari Aleppo.

Resolusi tersebut menugasi PBB melakukan pemantauan memadai dan netral serta observasi langsung terhadap evakuasi dari Aleppo timur dan distrik lain di kota tersebut. De Mistura juga akan memantau pertemuan pada Selasa di Moskow antara Rusia, Turki, dan Iran.

"Dia menyambut usaha apa pun yang bisa membawa penghentian pertempuran dalam konflik yang telah menewaskan lebih dari 310 ribu orang dalam hampir enam tahun terakhir," kata juru bicara de Mistura.

Upaya-upaya diplomatik, termasuk beberapa putaran pembicaraan perdamaian di Jenewa, telah gagal mencapai kemajuan dalam menyelesaikan konflik itu, yang mencapai titik bali tahun lalu, ketika Rusia melancarkan serangan udara mendukung Presiden Bashar al-Assad. Sejak kegagalan putaran perundingan terakhir pada April, de Mistura telah mengumumkan beberapa pembicaraan lanjutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement