Sedangkan menurut Ustadz Kiki, orang yang kurang cocok dengan cita rasa makanan tersebut lalu membuangnya, maka ini termasuk menghina atau mencela makanan yang juga dilarang dalam Islam. Dalam sebuah hadits dari sahabat Abu Hurairah ra. dari Nabi SAW:
مَا عَابَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا قَطُّ إِنْ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَ
Artinya: “Nabi SAW tidak pernah mencela makanan sekali pun. Apabila beliau berselera (suka), beliau memakannya. Apabila beliau tidak suka, beliau pun meninggalkannya (tidak memakannya),” (HR Imam Bukhari dan Imam Muslim).
"Dalam hadits di atas dapat dipahami mencela makanan saja dilarang, seperti mengatakan makanan tersebut kurang asin, kurang enak, kurang matang, dan sebagainya, apalagi kemudian membuangnya. Itu lebih dilarang. Yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ketika ada makanan atau dihidangkan makanan yang kurang cocok dengan cita rasa beliau adalah bukan mencela, apalagi membuangnya, tetapi tidak memakannya. Inilah yang harus diikuti oleh umat Islam," kata Ustadz Kiki.