Rabu 17 Nov 2021 06:57 WIB

Biden dan Xi Jinping Sepakat Kompetisi tak Mengarah Konflik

Biden dan Xi sepakat melihat kemungkinan pembicaraan pengendalian senjata ke depan.

Rep: Dwina Agustin/Kamran/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden China, Xi Jinping (kiri) dan Presiden AS, Joe Biden
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping sepakat melihat kemungkinan pembicaraan pengendalian senjata ke depan. Kesepahaman itu diperoleh dalam pertemuan virtual keduanya yang dilakukan Senin (15/6) malam waktu AS.

Penasihat Keamanan nasional AS Jake Sullivan menyatakan pada Selasa (16/11), keduanya sepakat untuk mulai melanjutkan diskusi tentang stabilitas strategis.

Baca Juga

"Anda akan melihat di berbagai tingkat intensifikasi keterlibatan untuk memastikan bahwa ada pagar pembatas di sekitar kompetisi ini sehingga tidak mengarah ke konflik," kata Sullivan dalam webinar Brookings Institution.

Sullivan tidak merinci bentuk diskusi tentang stabilitas strategis. Namun ia menyinggung tentang kondisi hubungan dengan Rusia yang memiliki dialog stabilitas strategis formal.

"Itu jauh lebih matang, memiliki sejarah yang jauh lebih dalam. Ada sedikit kedewasaan dalam hubungan AS-China, tetapi keduanya para pemimpin memang membahas masalah ini dan sekarang menjadi kewajiban kita untuk memikirkan cara paling produktif untuk meneruskannya," ujarnya

Washington telah berulang kali mendesak Beijing untuk bergabung dengann AS dan Rusia dalam perjanjian pengawasan senjata baru. Namun penumpukan nuklir dan rudal dilakukan oleh China. Beijing mengatakan gudang senjata dua negara lainnya mengerdilkan miliknya. China siap untuk melakukan dialog bilateral tentang keamanan strategis berdasarkan kesetaraan dan saling menghormati.

Dialog kedua kepala negara ini adalah pertukaran paling mendalam kedua pemimpin sejak Biden menjabat pada Januari. Mereka berbicara selama sekitar tiga setengah jam.

Menurut Sullivan, Xi dan Biden membahas berbagai masalah ekonomi global, termasuk cara AS dan Cina dapat bekerja sama untuk memastikan pasokan energi dunia dan volatilitas harga tidak membahayakan pemulihan ekonomi global. "Kedua presiden menugaskan tim mereka untuk segera berkoordinasi dalam masalah ini," katanya.

Masalah Taiwan

Salah satu isu penting yang juga dibahas yakni tentang Taiwan. AS dan China berseberangan soal masalah ini. China menegaskan Taiwan merupakan bagian dari wilayah mereka. Sementara AS mendukung Taiwan untuk menjadi wilayah yang demokratis.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, dia menegaskan dukungan terhadap Taiwan saat melakukan pertemuan virtual dengan Presiden Cina Xi Jinping pada Selasa (16/11).  “Kami memperjelas bahwa kami mendukung Taiwan Act,” kata Biden kepada awak media saat melakukan perjalanan ke New Hampshire.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement