REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Otoritas berwenang Meksiko mengatakan 53 orang tewas dan puluhan lainnya terluka setelah truk yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan di selatan negara itu. Sekitar 100 orang yang merupakan imigran dari Amerika Tengah berdesakan di dalam tralier ketika truk yang mereka tumpangi terguling di Negara Bagian Chiapas.
Foto-foto yang diambil di lokasi kejadian menunjukkan para korban tergeletak di jalanan, samping truk yang terbalik. Juga terlihat jenazah-jenazah yang dijajarkan di bahu jalan yang sudah ditutupi dengan kain warna putih.
Seperti dikutip dari BBC, Jumat (10/12) kepala badan perlindungan sipil Negara Bagian Chiapas Luis Manuel Garcia mengatakan kecelakaan ini merupakan insiden terburuk di Meksiko. Sekitar 58 orang terluka beberapa di antaranya dalam keadaan kritis.
Ia mengatakan para korban antara lain laki-laki, perempuan dan anak-anak. Kewarganegaraan mereka belum dikonfirmasi tapi pemerintah setempat mengatakan sebagian besar di dalam truk itu berasal dari Honduras dan Guatemala.
Truk itu dilaporkan melajut cepat ketika berbelok di tikungan tajam dan menabrak jembatan penyeberangan di jalan utama yang mengarah ke Ibukota Chiapas, Tuxtla Gutiérrez. Chiapas yang bersebelahan dengan Guetamala merupakan titik transit bagi imigran-imigran ilegal.
Para imigran mengungsi dari negara-negara Amerika Tengah untuk mencari pekerjaan dan menghindari kekerasan. Setiap tahunnya ribuan orang menyeberangi Meksiko untuk dapat tiba di Amerika Serikat (AS). Banyak dari mereka yang membayar penyeludup yang mengatar mereka dengan menggunakan truk penuh dengan jalur berbahaya dan panjang.
Berdasarkan data Organisasi Imigran Internasional (IOM) perbatasan Meksiko-AS merupakan penyeberangan paling mematikan di dunia. Pada tahun ini saja sudah 650 orang tewas saat mencoba menyeberangi perbatasan.
Angka itu jauh lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya sejak IOM mulai mencatat imigran yang tewas dalam upaya mengungsi ke negara lain. Dalam pernyataannya IOM mengatakan angka kematian juga tinggi dalam perjalanan menuju perbatasan tapi hal itu lebih sulit didokumentasikan.
Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador menggambarkan kecelakaan ini 'sangat menyakitkan'. Di media sosial Twitter ia juga mengatakan 'sangat menyesali tragedi itu'.