#taliban-duduki-istana-presiden

Senin , 13 Sep 2021, 13:00 WIB

Ini yang Diminta Syiah Afghanistan ke Taliban

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO -- Para pemimpin komunitas Syiah Afghanistan menuntut perwakilan mereka dimasukkan dalam pemerintahan baru negara itu. Kabinet saat ini diketahui telah dibentuk oleh kelompok Taliban yang merebut kekuasaan di...

Senin , 13 Sep 2021, 12:30 WIB

Taliban Izinkan Wanita Masuk Universitas dengan Syarat

REPUBLIKA.CO.ID,KABUL -- Taliban mengumumkan wanita di Afghanistan akan diizinkan melanjutkan studi mereka di universitas. Namun, dalam pelaksanaanya mereka akan dipisah ruangannya berdasarkan gender. Pengumuman ini disampaikan Menteri Pendidikan Tinggi baru Taliban, Abdul Baqi Haqqani, Sabtu (11/9). Hal ini dilakukan bersamaan dengan pembentukan pemerintahan yang semuanya laki-laki dan pengibaran bendera mereka di atas Istana Kepresidenan. Haqqani mengatakan, wanita akan terus diizinkan menghadiri...

Senin , 13 Sep 2021, 10:13 WIB

Diburu Taliban, Pilot Angkatan Udara Afghanistan Menuju UEA

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Pilot Afghanistan yang dilatih Amerika Serikat...

Senin , 13 Sep 2021, 08:16 WIB

Taliban: Wanita Boleh Kuliah Lagi, Pisah dengan Laki-Laki

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL – Di bawah kekuasaan Taliban, wanita Afghanistan...

Senin , 13 Sep 2021, 05:41 WIB

Kisah Pembelotan Tentara AS, Melatih Taliban dan Jadi Mualaf

REPUBLIKA.CO.ID, -- Kisah tentang Taliban penuh warna-warni. Kali ini...

Ahad , 12 Sep 2021, 18:29 WIB

Taliban Pisahkan Ruang Kuliah Perempuan dan Laki-Laki

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid berbicara selama konferensi pers di Kabul, Afghanistan Selasa, 7 September 2021. Taliban pada hari Selasa mengumumkan kabinet sementara yang diisi dengan veteran dari pemerintahan keras mereka di akhir 1990-an dan pertempuran 20 tahun berikutnya melawan AS- memimpin koalisi dan sekutu pemerintah Afghanistan.

Ahad , 12 Sep 2021, 16:47 WIB

Taliban Klaim Pemerintahannya akan Diakui Internasional

Seorang militan Taliban mengibarkan bendera mereka, ilustrasi

Ahad , 12 Sep 2021, 16:21 WIB

Taliban Kibarkan Bendera di Istana Kepresidenan

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian

Ahad , 12 Sep 2021, 16:00 WIB

Prancis Tolak Jalin Hubungan dengan Taliban

Pejuang Taliban mengawal wanita berbaris mendukung pemerintah Taliban di luar Universitas Kabul, Afghanistan, pada Sabtu, 11 September 2021.

Ahad , 12 Sep 2021, 09:03 WIB

Ratusan Wanita Bercadar Lakukan Aksi Dukung Taliban

Pasukan Taliban berjaga di pos pemeriksaan pinggir jalan di Kabul, Afghanistan, Kamis (9/10/2021). Taliban menuntut penghapusan para pemimpinnya dari daftar hitam PBB dan AS, dan mengkritik komentar tidak baik yang dibuat terhadap anggota pemerintah baru di Afghanistan.

Sabtu , 11 Sep 2021, 21:10 WIB

Kebangkitan Taliban Disebut Bisa Ilhami Ekstremis

Tentara Taliban berpose untuk foto di provinsi Panjshir timur laut Afghanistan, Rabu, 8 September 2021.

Sabtu , 11 Sep 2021, 20:50 WIB

Taliban Tembak Mati Keluarga Mantan Wapres Afghanistan

Sabtu , 11 Sep 2021, 18:52 WIB

Taliban: AS Langgar Kesepakatan Doha dan Campuri Afghanistan

Tentara Taliban berjaga di gerbang Panjshir di provinsi Panjshir timur laut Afghanistan, Rabu, 8 September 2021.

Sabtu , 11 Sep 2021, 16:55 WIB

Taliban Memperketat Kendali di Panjshir

Sabtu , 11 Sep 2021, 15:03 WIB

Taliban Didesak Hentikan Kekuatan Berlebih pada Demonstran

Taliban berjaga-jaga di luar gedung bekas kedutaan AS saat dinding dicat dengan teks dalam bahasa Arab

Sabtu , 11 Sep 2021, 09:27 WIB

PBB Desak Taliban Hentikan Sikap Represif kepada Demonstran

Sabtu , 11 Sep 2021, 00:55 WIB

Pakistan Bantah Bantu Taliban Rebut Provinsi Panjshir

Pasukan Taliban berjaga di pos pemeriksaan pinggir jalan di Kabul, Afghanistan, 09 September 2021.

Utusan PBB Minta Taliban Diberi Kesempatan

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA - Utusan khusus PBB untuk Afghanistan, Deborah Lyons, mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa Taliban harus diberikan kesempatan di saat kelompok tersebut berupaya untuk mengambil alih kembali pemerintahan negara. “Sebuah modus vivendi harus ditemukan dan dengan cepat, yang memungkinkan uang mengalir ke Afghanistan untuk mencegah kehancuran total ekonomi dan tatanan sosial,” ujar Lyons kepada Dewan Keamanan PBB dalam...

Jumat , 10 Sep 2021, 11:18 WIB

Dampak Konflik Afghanistan terhadap Tahanan Guantanamo

Jumat , 10 Sep 2021, 11:17 WIB

Taliban Larang Unjuk Rasa tanpa Izin

Jumat , 10 Sep 2021, 10:44 WIB

Staf PBB di Afghanistan Jadi Sasaran Intimidasi Taliban

Seorang anak laki-laki menjajakan melewati lukisan dinding dengan potret tokoh Mujahidan dari Lembah Pansjshir, mendiang komandan Afghanistan Ahmad Shah Massoud di Kabul pada 8 September 2021.

Jumat , 10 Sep 2021, 10:03 WIB

Akankah Mujahidin Menang Lawan Taliban di Lembah Panjshir?

Wartawan berbicara dengan Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban selama konferensi pers di Kabul, Afghanistan, 06 September 2021. Taliban pada 06 September, mengklaim bahwa pengambilalihan Afghanistan mereka selesai setelah mereka merebut Panjshir, provinsi terakhir yang dikuasai oleh pasukan perlawanan yang menentang Islamis. milisi. Panjshir juga merupakan pusat perlawanan terhadap kelompok Islamis selama rezim Taliban sebelumnya dari tahun 1996 hingga 2001.

Jumat , 10 Sep 2021, 07:40 WIB

Wartawan Afghanistan Dipukuli dan Ditahan Taliban

Jumat , 10 Sep 2021, 04:55 WIB

Nasib Umat Sikh dan Hindu Afganistan di Bawah Taliban

Seorang tentara Taliban berjaga-jaga di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Minggu, 5 September 2021. Beberapa penerbangan domestik telah dilanjutkan di bandara Kabul, dengan Maskapai Penerbangan Ariana Afghan yang dikelola negara mengoperasikan penerbangan ke tiga provinsi.

Kamis , 09 Sep 2021, 13:41 WIB

Taliban Izinkan 200 Warga AS Tinggalkan Afghanistan

Keluarga yang dievakuasi dari Kabul, Afghanistan, berjalan melewati terminal sebelum naik bus setelah mereka tiba di Bandara Internasional Washington Dulles, di Chantilly, Va, pada Minggu, 29 Agustus 2021.

Kamis , 09 Sep 2021, 13:15 WIB

Taliban Izinkan 200 Warga Sipil AS dan Negara Lain Keluar

Kamis , 09 Sep 2021, 12:24 WIB

Iran Kecam Pembentukan Pemerintah Taliban di Afghanistan

Kamis , 09 Sep 2021, 11:47 WIB

Kedutaan Besar AS di Afghanistan Dicat Bendera Taliban

Mullah Mohammad Hasan Akhund, kepala pemerintahan sementara Taliban

Kamis , 09 Sep 2021, 08:31 WIB

Taliban Minta Mantan Pejabat Kembali ke Afghanistan

Kamis , 09 Sep 2021, 05:09 WIB

Jerman Prihatin dengan Formasi Pemerintahan Baru Taliban

Kamis , 09 Sep 2021, 05:00 WIB

Tak Ada Perempuan di Kabinet, Komitmen Taliban Dipertanyakan

Para wanita Afghanistan memegang plakat bertuliskan di Pashto Kami Ingin Gencatan Senjata Permanen selama unjuk rasa untuk menuntut perdamaian saat otoritas Afghanistan dan Taliban sedang membahas pakta perdamaian di Doha, di Jalalabad, Afghanistan, 16 September 2020. Hampir 19 tahun setelah jatuhnya Taliban rezim dan invasi Amerika Serikat, pemerintah Afghanistan dan pemberontak pada 12 September, memulai negosiasi perdamaian di Doha. Berbeda dengan tim Taliban, kelompok negosiasi beranggotakan 21 orang yang dikirim oleh Kabul termasuk empat wanita, yang - antara lain - akan berupaya untuk menjaga kemajuan hak-hak wanita sejak jatuhnya rezim Taliban yang telah mencegah anak perempuan pergi ke sekolah dan dikurung. wanita ke rumah mereka.

Kamis , 09 Sep 2021, 04:30 WIB

Taliban: Olahraga untuk Wanita Itu tidak Pantas

Kamis , 09 Sep 2021, 04:07 WIB

PM Ceska: Tak Ada Tempat Bagi Pengungsi Afghanistan di Eropa

Puluhan Tentara Inggris Perang di Afghanistan Bunuh Diri. Pejuang Taliban berjalan di kota Kabul, Afghanistan, Sabtu, 4 September 2021.

Rabu , 08 Sep 2021, 13:11 WIB

Ratusan Tentara Inggris Perang di Afghanistan Bunuh Diri

Penerjemah pasukan AS di Afghanistan, Haseeb Kamal

Baru Menikah Sehari Istri Tertinggal di Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, Haseeb Kamal baru menikah selama satu hari saat Kabul jatuh ke tangan Taliban. Hanya Haseeb, ayah, dan adik perempuannya yang berhasil keluar, kebanyakan anggota keluarganya tertinggal di Afghanistan, termasuk istrinya. Meski sudah tiba di Amerika Serikat, keluarga Haseeb masih terpisah. Ayahnya masih dalam proses imigrasi di pangkalan militer AS, karena tidak punya dokumen. Baca juga : Bahasa Arab Dituding Ciri Teroris, Ketua...

Rabu , 08 Sep 2021, 08:54 WIB