Sabtu 19 Sep 2015 08:56 WIB
Penyerangan Masjid di Papua

Israel Kerahkan Pasukan Tambahan di Yerusalem

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang pria Palestina ditahan polisi Israel saat berunjuk rasa menentang aksi polisi Israel yang menyerang Masjid Al Aqsa, Yerusalem.
Foto: Reuters/Ammar Awad
Seorang pria Palestina ditahan polisi Israel saat berunjuk rasa menentang aksi polisi Israel yang menyerang Masjid Al Aqsa, Yerusalem.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel mengerahkan ratusan polisi tambahan di sekitar kota tua Yerusalem, Jumat (18/9). Penambahan pasukan dilakukan setelah pemimpin Palestina menyerukan 'hari kemarahan' yang memprotes langkah keamanan Israel menodai Al-Aqsa.

Sekitar 800 polisi tambahan yang ditempatkan di jantung kota dan lingkungan Arab di Yerusalem Timur.  "Polisi Israel meningkatkan keamanan di sekitar Yerusalem dan kota tua untuk mencegah maupun menanggapi insiden yang bisa terjadi," kata juru bicara Israel Micky Rosenfeld seperti dikutip laman Al Arabiya, Sabtu (19/9).

Masjid Al-Aqsa merupakan kiblat pertama umat Islam. Namun, Yahudi menyebut daerah tersebut sebagai Temple Mount atau kuil suci.

Ia menambahkan unit penyamaran juga telah dikerahkan untuk membatasi ancaman kekerasan. Israel juga melarang akses ke al-Aqsa untuk pria di bawah 40 tahun pada Jumat.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kamis (17/9), prihatin atas kekerasan selama tiga hari yang terjadi di kompleks Masjid Al Aqsa.

PBB menyerukan semua pihak untuk menahan diri dan tenang. Dewan Keamanan PBB mengatakan, Muslim harus diizinkan untuk beribadah di Masjid Al Aqsa dengan tenang dan bebas dari kekerasan, ancaman maupun provokasi.

sumber : Al Arabiya
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement