Saksi mata mengatakan, pada Sabtu (29/10/2022) jalan-jalan sangat padat dengan orang-orang dan kendaraan bergerak lambat sehingga hampir tidak mungkin bagi pekerja darurat dan ambulans untuk tiba tepat waktu. Hal ini membuat mereka tidak berdaya untuk mencegah situasi yang berkembang menjadi bencana terburuk di Korea Selatan selama bertahun-tahun.
Pada Sabtu malam, pekerja darurat terlihat bergegas membawa korban yang terluka dan korban tewas dengan tandu, ketika ambulans berbaris di jalan-jalan. Paramedis dan pejalan kaki dengan panik melakukan CPR pada orang-orang yang tergeletak di tepi jalan.
Park Ji-won, yang menjalankan sebuah restoran Timur Tengah di seberang jalan Hamilton Hotel mengatakan, dia melihat pekerja darurat membawa orang-orang dengan tandu saat dia menutup restorannya sekitar pukul 23.00 malam. Dia tidak mengetahui ada insiden apa di Itaewon. Dia berpikir telah terjadi perkelahian.
“Saya baru saja menduga terjadi perkelahian, dalam 10 tahun lebih saya berbisnis di sini, saya hanya melihat ambulans ketika orang diserang atau ketika ada kebakaran,” kata Park.
Park mengatakan, dia sangat terkejut ketika dia sampai di rumah dan menonton berita. Saat itu jumlah korban tewas mencapai belasan orang. “Tapi kemudian angka kematian terus bertambah hingga menjadi 151,” katanya.
Park mengatakan, Itaewon menjadi tempat favorit dan selalu mengundang kerumunan besar saat Halloween, bahkan selama infeksi Covid-19 pada tahun lalu. Dia mengatakan, pemilik toko biasanya menghindari gang sempit di samping Hotel Hamilton selama perayaan liburan, karena terlalu ramai dengan orang-orang yang berdesakan.
"Sekali Anda pergi ke sana, Anda tidak bisa bergerak atau keluar," kata Park.