Sabtu 13 Jul 2024 16:47 WIB

Perekonomian Israel Nampak Baik-baik Saja, Benarkah? 

Ekonom memperingatkan adanya krisis ekonomi yang mendalam di Israel.

Rep: Eva Rianti/ Red: Friska Yolandha
Israel mengalami kejatuhan ekonomi akibat perang melawan Palestina yang masih bergulir hingga saat ini.
Foto:

“Tetapi ada kesenjangan besar antara pertumbuhan bursa saham internasional dan pertumbuhan di Tel Aviv. Kita tertinggal jauh. Ada kesenjangan besar antara syikal dalam kenyataan dan syikal yang seharusnya terjadi jika situasi di negara ini tidak terguncang. Dolar seharusnya bernilai tiga syikal,” lanjutnya.

Times of Israel menanyakan kepada sumber:

“Penurunan syikal dimulai pada awal 2022 dan kesenjangan antara bursa saham di Israel dan seluruh dunia dimulai pada akhir 2022. Pada awal perang, syikal dan Tel Aviv bursa saham jatuh tetapi telah kembali ke tingkat sebelum perang sejak itu. Bagaimana Anda menjelaskannya?”

Sumber tersebut menjawab:

“Terkadang investor melihat beberapa langkah ke depan dan menjual sahamnya sebelum peristiwa terjadi,”

Times of Israel lanjut bertanya:

“Beberapa orang memperingatkan bahwa kebijakan pemerintah dapat menyebabkan bencana keamanan sebelum hal itu terjadi. Mungkinkah antisipasi perang mempengaruhi pasar sebelum perang dimulai?”

Sumber menjawab:

“Ya. Tampaknya, sebagian dari pengaruh perang sudah terlihat dalam penurunan suku bunga yang sudah dimulai bahkan sebelum pecahnya perang. Hal ini ditambah dengan kekhawatiran investor mengenai dampak reformasi peradilan yang terhambat oleh pemerintah terhadap uang mereka. Pengadilan yang lemah merupakan masalah bagi perekonomian,”

Lantas, Times of Israel menyampaikan pertanyaan terakhir:

“Bagaimana investor melihat kemungkinan gencatan senjata dan peringatan akan eskalasi?”

Sumber menjawab:

“Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi, jadi mereka ragu-ragu. Siklus perdagangan kecil hampir setiap hari karena investor tidak ingin bertindak tanpa mengetahui arah pergerakannya. Penurunan suku bunga di bursa saham dan syikal terlihat dalam siklus besar pada hari Kamis karena investor ingin melepas saham dan syikal sebelum akhir pekan jika terjadi eskalasi,”

“Jika sesuatu yang besar terjadi di wilayah utara, dolar dan euro akan melonjak, dan bursa saham akan tenggelam. Dan sebaliknya, jika tiba-tiba ada kesepakatan dan gencatan senjata, kita akan melihat tren peningkatan yang besar,” lanjutnya.

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement