Sementara itu, Russian Direct Investment Fund (RDIF) juga berencana untuk merilis hasil vaksin campuran Sputnik V dan AstraZeneca pada akhir bulan ini. Dalam konferensi pers, CEO RDIF, Kirill Dmitriev, mengatakan kemanjuran tinggi diharapkan dari uji coba yang telah dilakukan.
Dmitriev mengatakan bahwa Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya terbuka untuk mencampur vaksinnya dengan Covishield di India untuk menguak kemungkinan keberhasilan. Ia menyebut bahwa Covishield adalah vaksin yang sama dengan AstraZeneca.
"Jadi kami percaya bahwa uji coba akan menunjukkan kemanjuran yang tinggi. Kami berharap Serum Institute of India (SII) bisa memproduksi Sputnik V dan "mix and match" juga. Ini akan menjadi kemitraan sejati,” jelas Dmitriev.
Batch pertama vaksin Sputnik diharapkan dapat diproduksi di fasilitas SII mulai September. Kedua pihak berencana untuk memproduksi lebih dari 300 juta dosis vaksin di India per tahun.