Selasa , 04 Nov 2014, 14:44 WIB
Ini Hukuman Sosial untuk Tukang Satai Penghina Jokowi
Selasa , 04 Nov 2014, 13:08 WIB
Tukang Satai Penghina Jokowi Kembali Datangi Mabes Polri
Senin , 03 Nov 2014, 13:51 WIB
Ibu Pem-'Bully' Jokowi: Men, Jangan Hubungan dengan Polisi Lagi
Senin , 03 Nov 2014, 13:34 WIB
Sutarman: Proses Hukum Tukang Satai Tetap Dilanjutkan
Senin , 03 Nov 2014, 12:15 WIB
Di Tahanan, Pem-'Bully' Jokowi Dipercaya Jadi Muazin
Senin , 03 Nov 2014, 10:33 WIB
Arsyad Cuma Ikut-ikutan Hina Jokowi
Senin , 03 Nov 2014, 08:59 WIB
Muhammad Arsyad Pem-'Bully' Jokowi Bebas, Sekarang Kembali ke Rumah
Jumat , 31 Oct 2014, 15:25 WIB
Tukang Satai 'Bully' Jokowi, Fadli Zon: Jangan Ada yang Cari Muka
Jumat , 31 Oct 2014, 14:39 WIB
Fadli Zon: Kasus Pem-'Bully' Jokowi Harus Jadi Pelajaran untuk DPR
Jumat , 31 Oct 2014, 13:41 WIB
Fadli Zon Minta Penangguhan Penahanan 'MA'
Jumat , 31 Oct 2014, 13:00 WIB
Kasus 'Tukang Satai', Fadli Zon Pastikan Polisi Bertindak Sesuai Tugasnya
Kasus 'Tukang Satai', Fadli Zon Pastikan Polisi Bertindak Sesuai Tugasnya
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon bersama beberapa anggota keluarga Muhammad Arsad alias Imen (24) mendatangi Kantor Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, hari ini, Jumat (31/10) sekitar pukul 10.30 WIB. Kedatangan Fadli yang hanya sekitar satu setengah jam tersebut untuk menjenguk Imen, tersangka kasus penyebaran gambar Jokowi yang berbau pornografi.Menurut Fadli, kedatangannya tersebut bukan merupakan bentuk...
Jumat , 31 Oct 2014, 13:00 WIB
Kasus 'Tukang Satai', Fadli Zon Pastikan Polisi Bertindak Sesuai Tugasnya
Kamis , 30 Oct 2014, 16:24 WIB
Tersangka Pencemaran Nama Baik Presiden Jokowi Minta Penangguhan Penahanan
Kamis , 30 Oct 2014, 09:17 WIB
Soal Penghinaan Presiden Jokowi Tidak akan Selesai Lewat Hukum
Rabu , 29 Oct 2014, 19:28 WIB
Ini Isi Facebook MA yang Diduga Menghina Jokowi
Rabu , 29 Oct 2014, 18:39 WIB
Polisi Diminta Arif Tangani Kasus MA yang Mem-'Bully' Jokowi
Rabu , 29 Oct 2014, 18:26 WIB
Polri Diminta Terbuka Mengenai Kasus Tukang Satai
Rabu , 29 Oct 2014, 17:48 WIB
Polisi: Meski Sudah Minta Maaf, Kasus 'Bullying' Jokowi Tetap Dilanjutkan
Rabu , 29 Oct 2014, 17:33 WIB
Pelapor Anggap Penangkapan Tukang Satai Terlalu Didramatisasi
Rabu , 29 Oct 2014, 17:10 WIB
Pelaku 'Bully' Jokowi Punya Kelompok Menghina
Rabu , 29 Oct 2014, 16:54 WIB
Timses Kampanye Jokowi Akui Sebagai Pelapor 'Bullying' Tukang Satai
Rabu , 29 Oct 2014, 16:43 WIB
Ini Pasal yang Dikenakan untuk Pem-'Bully' Presiden Jokowi
Rabu , 29 Oct 2014, 16:38 WIB
Tukang Satai Penghina Presiden Baru Belajar 'Copy Paste'
Tukang Satai Penghina Presiden Baru Belajar 'Copy Paste'
REPUBLIKA.CO.ID,CIRACAS—Tukang sate yang diduga menghina Presiden Jokowi, Muhammad Arsad (MA) alias Imen, ternyata gagap teknologi alias gaptek. Kerabat dekat Imen, Fahrur Rohman, mengatakan MA tak piawai menggunakan internet. "Dia tuh baru belajar copy paste. Kalau ke warnet juga hanya setengah jam, enggak pernah lama-lama,” katanya kepada Republika, Rabu (29/10). Menurut informasi yang diperoleh Fahrur, Imen dilaporkan pada tanggal 27 Juli lalu....
Rabu , 29 Oct 2014, 16:38 WIB
Tukang Satai Penghina Presiden Baru Belajar 'Copy Paste'
Rabu , 29 Oct 2014, 16:32 WIB
MA Diduga Muat Sejumlah Gambar Tak Pantas Mengenai Jokowi
Rabu , 29 Oct 2014, 16:31 WIB
Kontras: Penangkapan Pelaku 'Bully' Presiden Berlebihan
Rabu , 29 Oct 2014, 16:28 WIB
KontraS Nilai Penangkapan Tukang Satai Berlebihan
Rabu , 29 Oct 2014, 13:47 WIB
Sambil Menangis, Ibu Pembantu Tukang Satai Minta Maaf ke Jokowi
Rabu , 29 Oct 2014, 12:53 WIB
Tukang Satai 'Bully' Jokowi, Pengacara: Ia Terbawa Suasana Pilpres
Rabu , 29 Oct 2014, 12:09 WIB
Gerindra: Polri 'Pilih Kasih' Soal Penanganan Tukang Satai
Rabu , 29 Oct 2014, 11:48 WIB
Kasus Tukang Satai, KMP Harus Selektif Pilih Kapolri
Rabu , 29 Oct 2014, 11:21 WIB
Tukang Satai Ditangkap, Pengamat: Penguasa Ingin Kuasai Negara Secara Utuh
Rabu , 29 Oct 2014, 11:08 WIB
Polri Akui Tangkap Pembantu Tukang Satai karena Bully Jokowi
Selasa , 28 Oct 2014, 20:34 WIB
Hina Presiden Jokowi, Pembantu Tukang Satai Ditangkap Polisi
Jumat , 12 Apr 2013, 16:13 WIB
Banyak Pasal Dalam RKUHP Buat Pemerintah Otoriter
Banyak Pasal Dalam RKUHP Buat Pemerintah Otoriter
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) yang disodorkan pemerintah dinilai terlalu banyak aturan. ''Terlalu banyak aturan,'' kata Pakar Hukum Tata Negara, Irmaputra Sidin, di Jakarta, Jumat (12/4). Irmaputra mengatakan dalam tipe negara modern, hukum pidana hanya untuk kejahatan-kejahatan serius. Hukum pidana yang berlaku saat ini merupakan warisan rezim Eropa abad ke-17. Saat itu berkembang ideologi negara adalah segalanya. Jika...
Jumat , 12 Apr 2013, 16:13 WIB
Banyak Pasal Dalam RKUHP Buat Pemerintah Otoriter
Kamis , 04 Apr 2013, 22:07 WIB
Soal Pasal Penghinaan Presiden, PPP: Itu Pasal Karet!
Kamis , 04 Apr 2013, 17:16 WIB
Kontras: Pasal Penghinaan Presiden Pasal Kriminalisasi
Kamis , 04 Apr 2013, 15:04 WIB